Dewan Pertimbangan PPP Bantah Ada Bedol Desa ke PBB

DZA | CNN Indonesia
Kamis, 19 Apr 2018 22:07 WIB
PPP mengatakan kabar soal perpindahan besar-besaran kader mereka ke PBB cuma spekulasi dan cari perhatian menjelang pemilu 2019.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa menepis kabar soal perpindahan besar-besaran kader partai itu ke PBB. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menepis kabar soal perpindahan besar-besaran kader partai itu ke Partai Bulan Bintang (PBB). Menurut dia kader partai berlambang Kabah itu masih solid sampai saat ini.

"Saya kira enggak ada, buktinya saya masih PPP," kata Suharso saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (19/4).

Menurut Suharso kabar soal banyak kader PPP menyeberang ke PBB hanya spekulasi. Menurut dia Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan hal itu karena hendak menarik perhatian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau kita mau kontestasi kita mau yang positif sajalah. Enggak usah memburukkan yang lain, atau menafikan yang lain menjelekkan. Biar bangsa ini belajar berdemokrasi yang lebih baik dan lebih baik lagi," kata Suharso.

Suharso juga menampik soal pengelompokan tidak resmi di dalam tubuh PPP. Menurut dia PPP yang resmi dan diakui menjadi peserta pemilu adalah yang di bawah kepemimpinan Muhammad Romahurmuziy (Romi).

"Jadi kita harus yang legal. Enggak ada yang mau dengan cara seperti itu ya silahkan. Kan sudah enggak ada. Saya enggak pernah melihat nama mereka di konflik lalu menyatakan seperti itu. Saya merasa aneh," ujar Suharso.


Perpecahan dalam PPP ini lantaran dualisme kepemimpinan yang tidak kunjung usai antara kubu Romi dan kubu Djan Faridz. Politikus Ahmad Yani menyebut kader PPP yang akan pindah ke PBB menamakan diri sebagai kader 'PPP Khittah'. PPP Khittah terdiri dari kader PPP kubu Romi dan Djan yang mengharapkan islah.

Menurut Yani ada sejumlah alasan menjadi dasar sikap mereka memilih hengkang. Salah satunya seperti mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta, dukungan atas Perppu Ormas, hingga dukungan kepada Sihar Sitorus di Pilkada Sumut.

"Oleh karena itu kami melakukan komunikasi politik, penjajakan. Lalu ada kesesuaian dengan PBB maka kami bergabung," ujar Yani. (ayp/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER