Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, memastikan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menindaklanjuti usulan Polri untuk mengaudit seluruh
jembatan yang ada di Pulau Jawa, sebelum arus
mudik Lebaran Juni 2018 mendatang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh jembatan aman dilalui pemudik, sekaligus mengantisipasi tak ada insiden jembatan ambruk seperti yang terjadi di Tuban, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Iya saya sudah usulkan ke Kementerian PUPR dan sudah direspon untuk audit," kata Setyo saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo mengatakan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, sudah merespon usulan Polri itu dan akan menindaklanjutinya dalam waktu dekat. Ia juga meminta agar pihak PUPR dapat dengan cepat menyelesaikan audit tersebut dan dapat dinyatakan aman sebelum musim mudik lebaran tiba.
"Menteri PUPR sudah merespon bahwa sebelum lebaran sudah diaudit semua dan dinyatakan aman," kata Setyo.
Setyo mengatakan prioritasnya adalah jembatan yang melintasi kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Karena jalur itu sangat padat dilalui oleh pemudik saat musim mudik lebaran tiba.
Menurut data tahun 2017, sebanyak lebih dari tiga juta kendaraan melintas dari arah barat ke timur di jalur Pantai Utara.
Jumlah tersebut didominasi roda dua yang mencapai lebih dari 2,6 juta unit. Sedangkan kendaraan roda empat berjumlah lebih dari 394 ribu unit.
Seperti yang diberitakan, insiden ambruknya Jembatan Widang menewaskan dua orang dalam truk yang sedang melintas pada Selasa (16/4) lalu. Insiden ini mengakibatkan tiga unit truk dan satu unit sepeda motor terjebur ke Sungai Bengawan Solo.
PUPR menaksir kerugian materiil akibat ambruknya jembatan Widang mencapai Rp40 miliar. Angka ini diperoleh dari kajian awal di tengah upaya tim Kementerian PUPR yang melakukan investigasi.
Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zarkasi, mengatakan berdasarkan laporan yang masuk ke kementerian PUPR jembatan tersebut sudah tidak bisa menampung beban yang terlalu berat.
"Tiap jembatan itu karakteristiknya beda-beda. Masalah overload ini baru indikasi, tentu perlu dilakukan investigasi lebih dalam," ujar Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zarkasi kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (16/4).
(agr/evn)