Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Totok Suprayitno mengatakan pihaknya melacak kecurangan pada pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP. Namun, ia menolak menyatakan ada kebocoran.
"Namanya bukan kebocoran soal, tetapi kecurangan yang dilakukan individual siswa. Kami sedang melakukan identifikasi, yang jelas nanti akan ada sanksinya," ujar dia, di Jakarta, Rabu (25/4) dikutip dari
Antara.
Diketahui, sejumlah foto soal matematika tingkat SMP beredar di media sosial. Pada foto soal tersebut, di sudut kiri terdapat tulisan "PUSPENDIKCA CBT17". Terdapat sejumlah foto yang beredar yang berisikan soal matematika untuk tingkat SMP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Totok belum bisa mengonfirmasi kebenaran soal UNBK yang beredar itu.
"Insya Allah nanti akan terlacak oleh sistem," ucap dia.
Terpisah, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) Heru Purnomo membenarkan bahwa foto soal yang beredar merupakan soal UNBK.
"Namun itu soal UNBK tahun 2017," ungkapnya.
Seorang peserta UN tingkat SMP, Keysa, membenarkan bahwa soal yang beredar mirip dengan soal UNBK yang dikerjakannya pada saat ujian.
"Ada yang mirip dengan bocoran soal yang ada, tapi angka-angkanya berbeda," aku dia.
Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 2.694.692 siswa atau 63 persen, dan UN Kertas dan Pensil (UNKP) diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
Tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). UN susulan akan digelar pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.
(arh/ugo)