PKS Minta Alumni 212 Waspada Dimanfaatkan Kepentingan Jokowi

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 16:59 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berharap pertemuan Tim 11 Ulama Alumni 212 di Bogor tidak dimanfaatkan untuk memunculkan kesan Jokowi didukung ulama.
Politkus PKS Mardani Ali Sera menilai pertemuan Jokowi dan Persaudaraan Alumni 212 di Istana Bogor, akhir pekan lalu tak membawa manfaat kepada umat Islam. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menganggap baik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Persaudaraan Alumni 212 di Bogor, Minggu (22/4). Namun dia juga mengingatkan Alumni 212 tetap waspada agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan Jokowi.

Mardani menilai pertemuan tersebut telah memunculkan persepsi bahwa Jokowi didukung ulama. Padahal pertemuan di Bogor itu disebut tidak membawa manfaat apapun bagi umat Islam.

"Bahwa pertemuan itu tidak membawa manfaat bagi umat, tapi persepsi Pak Jokowi didukung ulama muncul. Pastikan kata kuncinya, umat dapat kebijakan dan program apa setelah pertemuan," kata Mardani dalam pesan singkatnya, Rabu (25/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mardani menilai setelah pertemuan itu seharusnya ada kebijakan dari pemerintah, salah satunya menghentikan kriminalisasi terhadap ulama, termasuk kasus pemimpin FPI Rizieq Shihab.

"Itu tanda kecil. Tanda besarnya kebijakan Presiden pro umat tentang Perbankan Syariah yang cuma lima persen market share-nya, pemihakan pada pendidikan agama dengan pendekatan modern dan karakter dan seterusnya," kata Mardani.

Selain itu, Mardani juga mengamini jika pertemuan itu ditafsirkan sebagai bentuk kepanikan Jokowi karena elektabilitas yang belum aman menjelang pilpres 2019.

"Bisa ditafsirkan demikian (bentuk kepanikan). Karena itu kalau umat tidak dapat kebijakan atau program yang jelas, pertemuan itu perlu dievaluasi," ujarnya.

Tim 11 Ulama Alumni 212 bertemu dengan Jokowi akhir pekan lalu di Istana Bogor. Tim 11 Ulama Alumni 212 menyebut dalam pertemuan itu pihaknya menyampaikan perihal kasus-kasus yang menjerat ulama dan aktivis 212.

Dalam pertemuan itu, Tim 11 Ulama Alumni 212 juga meminta Jokowi selaku kepala negara untuk mengeluarkan kebijakan menghentikan kasus-kasus yang menjerat ulama dan aktivis 212.

"Pertemuan itu untuk menyampaikan informasi akurat terkait kasus-kasus kriminalisasi ulama dan aktivis 212," ujar Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212, Misbahul Anam dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4). (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER