Pontianak, CNN Indonesia -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan terdapat ribuan jalan kecil atau jalan tikus di wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia.
Hal itu disampaikan usai menggelar operasi gabungan antara TNI, Polri, dan Ditjen Bea Cukai di kawasan Eruk dan Entikong, Kalimatan Barat kurun waktu 26-27 April 2018.
Ia mengatakan jalan-jalan tikus di wilayah perbatasan harus segera ditangani karena rawan menjadi jalur tindak pidana, seperti penyelundupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbatasan ini banyak ditemui jalan-jalan tikus," ujar Hadi di Lanud Supadio, Pontianak, Kalbar, Jumat (27/4).
Hadi membeberkan jumlah jalan tikus di Kalbar tidak jauh berbeda dengan jumlah jalan tikus yang ditemukan di perbatasan antara Kalimantan Utara dengan Malaysia. Serupa, jalur di Kaltara pun diduga sebagai jalur penyelundupan.
Lebih lanjut, Hadi menilai penanganan jalan tikus di perbatasan bukan semata dilakukan TNI, Polri, atau Bea Cukai. Menurutnya hal tersebut harus melibatkan semua pihak.
Sebab, Hadi mengaku saat ini TNI mengawasi hampir 700 perbatasan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Oleh karena itu kita perlukan sinergitas TNI-POLRI dan aparat Bea Cukai untuk bisa menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi di perbatasan," ujarnya.
Di sisi lain, Hadi mengklaim TNI memiliki program khusus untuk meningkatkan pendudikan masyarakat di perbatasan bernama PETASAN (pelayanan pendidikan kepada masyarakat diperbatasan).
Program itu dikerjakan Komando-komando resor militer di sekitar perbatasan. Program ini diklaim juga dimiliki Polri di perbatasan-perbatasan wilayah RI.
Terkait program itu, Hadi berharap TNI-Polri serta Kementerian terkait bisa terus bersinergi agar kualitas masyarakat perbatasan meningkat.
Sejalan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan sudah ada perubahan di kawasan perbatasan, khususnya di Entikong dan Eruk. Ia melihat masyarakat di sana sudah hampir setara dengan masyarakat Malaysia.
"Dahulunya jomplang dengan tetangga kita Malaysia. Sekarang jomplang kita lebih baik dari Malaysia. Otomatis membuat manajemen perbatasan lebih baik," ujar Tito di tempat yang sama.
Terkait keberadaan jalan tikus, Tito tidak mengelak hal tersebut merupakan masalah serius. Selain akan meningkatkan pengawasan, Tito mengajak masyarakat berperan dalam mengawasi kawasan perbatasan.
"Kami melihat banyak jalan tikus dan sepakat untuk membangun kerjasama lebih baik agar jalan tikus bisa kita deteksi. Kami mengajak masyarakat, mereka paham jalan tikus untuk memberikan informasi ke aparat," ujarnya.
(kid/gil)