Polisi Bersiaga di Makam Mbah Priok Usai Insiden Kericuhan

SAH | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mei 2018 12:22 WIB
Polres Jakarta Utara dan Polres KP3 Pelabuhan Tanjung Priok menurunkan sepuluh anggota reserse untuk menjaga kawasan Makam Mbah Priok.
Polres Jakarta Utara dan Polres KP3 Pelabuhan Tanjung Priok menurunkan sepuluh anggota reserse buat menjaga kawasan Makam Mbah Priok. (CNN Indonesia/Setyo Aji Harjanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selepas terjadi keributan pada Jumat pekan lalu, polisi menyiagakan anggotanya di kawasan parkir cagar budaya Makam Mbah Priok. Anggota Satreskrim Polres Jakarta Utara itu sudah berjaga sejak Sabtu (5/5) pekan lalu.

Polres Jakarta Utara juga mendirikan tenda pleton buat menampung polisi yang berjaga. Tenda tersebut berdiri seusai terjadi keributan di kawasan parkir Makam Mbah Priok pada 4 Mei dini hari.

Pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (8/5), sebanyak sepuluh polisi berpakaian bebas tengah duduk di sekitar dan di dalam tenda pleton tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sayangnya, polisi itu enggan memberikan keterangan secara lengkap terkait tujuan didirikannya tenda pleton di sana. Mereka mengaku hanya disuruh memantau dan menjaga lokasi parkiran Makam Mbah Priok.

"Lengkapnya, tanya Pak Kasat, kami cuma disuruh jaga saja," kata salah satu polisi kepada CNNIndonesia.com.
Polisi Bersiaga di Makam Mbah Priok Usai Insiden KericuhanLokasi makam Mbah Priuk di kawasan Jakarta Utara. (AFP PHOTO / ADEK BERRY)

Meski sempat terjadi keributan, hal itu tidak lantas membuat pengunjung Makam Mbah Priok menurun. Saat CNNIndonesia.com tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB, sudah ada tiga bus rombongan peziarah parkir di sana.

Sodikin (27) salah satu peziarah asal Pemalang, Jawa Tengah, menyatakan mengetahui soal keributan di wilayah Makam Mbah Priok. Namun, hal itu tidak menghalangi keinginannya untuk datang ke sana.


"Saya memang sudah biasa ziarah ke makam-makam kekasih Allah S.W.T., dan Rasullullah, tiap jelang bulan Ramadhan," kata Sodikin Kepada CNNIndonesia.com.

Polres Metro Tanjung Priok mengakui terjadi keributan di kawasan cagar budaya Makam Mbah Priok. Menurut polisi, insiden hanya terjadi di lahan parkir yang terdapat di luar cagar budaya, dan bukan penyerangan dilakukan oleh ratusan orang.

Kapolres Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Eko Hadi mengatakan keributan itu hanya terjadi antara dua warga Cilincing, Jakarta Utara, yang kerap menjadi petugas parkir di kawasan Makam Mbah Priuk. Dia juga menyangkal isi pesan berantai menyatakan kedua belah pihak menggunakan senjata tajam dan air soft gun.

"Ada sekelompok pemuda, di luar Makam Mbah Priok, selisih paham karena parkir. Itu di depan area Makam Mbah Priok, jadi bukan di Makam Mbah Priok," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com kemarin. (ayp/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER