Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto membantah pertemuannya dengan Koordinator Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra, Sandiaga Uno, di kediamannya, Jakarta, Senin (7/5), membahas calon Wakil Presiden.
Pertemuan itu, katanya, hanya berisi acara makan malam dengan tamu kehormatan dari parlemen Uni Eropa.
"Saya ketemu Pak Sandi sering sekali. Kalau yang kemarin adalah acara makan malam bersama rombongan dari parlemen Uni Eropa", kata Prabowo, di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku sengaja mengundang Sandiaga untuk bersama-sama menerima tamu kehormatan.
"Enggak [bahas politik]. Jadi Pak Sandi saya undang untuk menerima [tamu dari Parlemen Uni Eropa]," kata Prabowo.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menepis adanya pembahasan soal koalisi saat pertemuan antara Sandiaga dan Prabowo itu.
"Enggak ada pembicaraan apa-apa, enggak ada pembicaraan politik, tidak ada pembicaraan tentang koalisi," kata Fadli.
Menurutnya, pertemuan itu hanya sekadar makan malam bersama dan tak ada pembicaraan seputar isu politik dalam negeri.
"Tadi malem saya ketemu pak Sandi duduk di sebelah saya, juga dengan Pak Prabowo menerima tamu parlemen Uni Eropa, kita makan malam bersama," kata Fadli.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan telah melaporkan perkembangan terakhir terkait sejumlah hal saat menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin (7/5) malam.
"Kita tukar pikiran dan saya sampaikan ke pak Prabowo Subianto perkembangan terakhir, pembicaraan komunikasi politik juga apa yang menjadi harapan masyarakat," kata Sandiaga usai menemui Prabowo.
Komunikasi politik yang dilaporkan kepada Prabowo, kata Sandi, di antaranya adalah pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang banyak membahas soal ekonomi dan kinerjanya di DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.
Selain itu dilaporkan pula pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meminta Gerindra segera memutuskan sembilan nama bakal cawapres pendamping Prabowo.
(arh/gil)