Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi penyanderaan truk tangki turut mewarnai kericuhan pengosongan rumah dinas di Komplek Kodam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Warga mengadang truk tangki yang tengah melintas di Jalan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) dan memalangkannya untuk memblokir jalan.
Salah seorang warga, Yudi Hendra mengatakan warga juga mengadang satu truk lain yang melintas untuk memblokir jalan sehingga lalu lintas lumpuh.
Yudi mengatakan, informasi soal pengosongan sudah diterima warga sejak, Rabu (9/5) dini hari.
"Infonya bakal ada 1.000 personel atau satu batalyon plus untuk mengamankan," kata Yudi kepada CNNIndonesia.com. Warga pun berjaga-jaga sejak tadi malam untuk mengantisipsi pengosongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, warga berkerumun di jalan. Tak lama kemudian, petugas TNI yang akan mengamankan pengosongan datang. Yudi menyebut, petugas datang dari Batalyon Zeni Tempur dan Kodam Jaya. Sebagian adalah pasukan anti huru hara dengan perlengkapan tameng dan pentungan.
Saat itu lah warga membakar ban bekas di tengah jalan dan menyandera truk yang tengah melintas. "Kebetulan ada truk tangki lewat, kami setop untuk menjaga jalan, ada truk tronton juga dan kami palangkan di jalan," kata Yudi.
Aksi warga ini kemudian dibubarkan petugas. Yudi menuturkan, petugas TNI meringsek masuk ke komplek Kodam. Dua warga ditangkap dan lima warga dilaporkan terluka.
Menurut Yudi warga menolak upaya pengosongan rumah dinas karena kasus hukumnya belum berkekuatan hukum tetap. "Warga masih banding," katanya.
Menurutnya, ada 13 rumah yang sedianya akan dikosongkan namun warga menolak rencana tersebut sehingga kericuhan pecah pagi ini.
(sur)