Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Sri Yunanto menilai ajakan beberapa partai politik untuk menampung mantan kader Hizbut Tahrir Indonesia (
HTI) merupakan langkah yang positif.
Hal itu menanggapi pernyataan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintah (PBB) yang siap menampung eks kader HTI.
Menurutnya upaya tersebut menunjukan bahwa orang-orang eks
HTI tidak dimusuhi dan malah dicintai oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu harus dilihat dari perspektif positif. Artinya seluruh bangsa itu cinta kepada warga HTI, ini kalau dalam bahasa saya kembali ke dalam pangkuan ibu pertiwi secara ideologis," terangnya di Gedung Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (9/5).
Dengan ajakan tersebut, menurut Sri, para kader dan elit HTI dapat dibina dan dibimbing untuk kembali memegang teguh ideologi Pancasila dan menjunjung tinggi NKRI.
Hanya saja, Sri bilang, parpol yang mengajak itu harus bisa menahan ideologi-ideologi khilafah bawaan kader HTI. Jangan sampai, kata Sri, kader-kader yang bergabung ke parpol justru malah mempromosikan ideologi-ideologi khilafah hingga pembubaran NKRI di tubuh partai.
"Sepanjang yang mengajak itu harus bisa setop ini boleh, tapi kalau sudah mempromosikan khilafah, yang mau membubarkan NKRI, yang mau ini, yang diskriminatif, itu enggak boleh," kata dia.
"Mau bicara apapun soal liberalisme apa ya silakan masuk ke parlemen bicara di sana jangan bicara di luar parlemen," lanjut Sri.
Sebelumnya, PKB dan PBB menyatakan siap untuk menampung mantan kader dan simpatisan HTI setelah putusan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha N
egara (PTUN) yang menolak gugatan pencabutan badan hukum organisasi tersebut.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan sikap partainya itu sudah dilakukan jauh hari sebelum polemik pencabutan badan hukum HTI diproses di pengadilan.
"Sejak jauh sebelum dibawa ke pengadilan, saya sudah menyampaikan bahwa sebagai hak warga negara apalagi juga pengikut HTI tentu harus diterima semua kalangan," kata Muhaimin usai bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (8/5) malam.
Pada kesempatan lain Ketua Umum PBB Yusril Mahendra menyebut partainya siap membuka pintu bagi kader dan simpatisan HTI yang berniat menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2019. Hal itu disampaikan Yusril untuk merespons dukungan HTI terhadap PBB di pemilu 2019 mendatang.
"Siap saja kita, kita tampung," kata Yusril saat ditemui di kantor HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).
(osc)