Jakarta, CNN Indonesia -- Wakapolri Komjen Syafruddin meminta maaf pada keluarga korban yang gugur pada insiden kerusuhan dan penyanderaan di
Mako Brimob.
"Secara khusus jajaran Polri memohon maaf kepada keluarga korban Polri yang gugur sebanyak lima orang dan yang luka-luka empat orang," kata Syafruddin di Mako Brimob, Kamis (10/5).
"Karena institusi Polri tidak sempat menyelamatkan jiwa dan raga yang gugur walaupun (mengerahkan) segala upaya tenaga dan pikiran, dan saya pimpin sendiri upaya-upaya mulai dari persuasif, karena selama ini Polri selalu disoroti masalah-masalah HAM (Hak Asasi Manusia). Tapi hal itu tidak berhasil, Polri meminta maaf kepada keluarga korban anak-istri dan orang tua korban."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis pukul 07.20 WIB, berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, suara dentuman keras terdengar empat kali di sekitar Rutan Mako Brimob.
Berdasarkan informasi dari dalam Markas Badan Pemeliharaan Mabes Polri di sekitar lokasi, terdapat satu kali rentetan tembakan pada pagi hari ini.
Syarifuddin mengatakan operasi telah berakhir tanpa cara negosiasi.
"Sebagian besar saya yakinkan di atas 90 persen, semua teroris telah menyerahkan diri. Saya bisa katakan 99 persen seluruhnya sudah selesai dan tidak ada korban lagi," ujarnya.
Syarifuddin menyatakan tidak ada korban jiwa dalam ledakan pagi ini dan ledakan merupakan sterilisasi dalam proses penanggulangan.
Dalam insiden rusuh Mako Brimob yang bermula pada Selasa malam, setidaknya enam orang meninggal dunia. Lima di antaranya merupakan anggota kepolisian, satu orang lainnya adalah narapidana.
(gil)