Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Jawa Timur memperbarui informasi korban ledakan bom di tiga gereja Surabaya. Dalam perkembangannya, ada sembilan orang meninggal dunia, dan 40 orang luka-luka yang dibawa ke RSUD Dr Soetomo.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan korban termasuk dua anggota polisi yang sebelumnya berjaga-jaga di wilayah gereja tersebut.
"Kami
update, ada tambahan menjadi sembilan korban meninggal dunia dan 40 orang luka-luka, termasuk dua anggota polisi," katanya, Minggu (13/5).
Saat ini, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian berangkat menuju Surabaya, Jawa Timur. Setibanya di sana, Kapolri akan melakukan konferensi pers di Polda Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapolri sudah take off, dan akan menggelar konferensi pers di Polda Jatim," tuturnya.
Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di tiga lokasi berbeda, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya.
Sampai saat ini, kepolisian terus melakukan identifikasi, dan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta melakukan serangkaian tindakan kepolisian lain.
Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri terjadi di tiga tempat saat jemaat melakukan ibadah sekitar pukul 07.00 WIB hanya dengan selisih waktu 15 menit.
"Kami akan lawan semua gerakan teror, dan tak akan pernah takut dengan apapun bentuk aksi terorisme," tegasnya.
(lav)