Pegang Alat Picu Bom, Penghuni Rusun Wonocolo Dilumpuhkan

Feri Agus Setyawan | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 03:08 WIB
Kepolisian mengaku terpaksa melumpuhkan Anton Febriyanto, penghuni Rusunawa Wonocolo, karena memegang alat picu bom usai bertahan dari ledakan pertama.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung, di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5) dini hari. (CNN Indonesia/Fery Agus Setyawan)
Sidoarjo, CNN Indonesia -- Aparat kepolisian terpaksa "melumpuhkan" Anton Febriyanto (47), penghuni Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, lantaran masih memegang alat pemicu bom atau switching setelah ledakan pertama.

Seusai ledakan pertama itu, Anton diklaim tak langsung tewas.

"Kami lumpuhkan Anton ini dikarenakan yang bersangkutan masih memegang switching, oleh karena itu petugas tidak mengambil resiko dan kemudian melumpuhkan yang bersangkutan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung di lokasi, Senin (14/5) dini hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barung menyatakan bahwa pada ledakan pertama di dalam kamar nomor 2 lantai 5 Blok B itu istri Anton, Puspitasari (47) dan anak pertamanya RAR (17) tewas seketika.

Anton masih bertahan. Kepolisian yang datang kemudian melumpuhkannya. Dengan demikian, ada tiga orang tewas dari kejadian di Rusunawa Wonocolo.

Sementara itu, lanjut Barung dua anak Anton, yang masih berusia 10 dan 11 tahun masih selamat dari ledakan pertama. Kedua anak tersebut pun langsung dibawa anak kedua Anton yang berusia 15 tahun langsung membawa adiknya ke rumah sakit.

Dia mengatakan bahwa ketiga jenazah korban ledakan bom tersebut dibawa ke RS Bhayangkara, termasuk ketiga anak Anton yang selamat. Menurut dia, pihaknya masih melakukan pengamanan di sekitar tempat kejadian perkara.

"Rekan-rekan saksikan kendaraan yang membawa jenazah, semua, tiga-tiganya sudah dibawa," tuturnya.

Barung belum bisa memastikan keterkaitan ledakan di Rusunawa Wonocolo dengan ledakan bom bunuh diri di tiga gereja berbeda di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Dia menyebut pihaknya masih bekerja untuk melakukan penyelidikan.



(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER