Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo memberikan pernyataan resmi terkait serangan
bom bunuh diri yang terus terjadi di Surabaya sejak kemarin (13/5) pagi hingga Senin (14/5) siang ini.
Usai meresmikan rapat koordinasi nasional bersama seluruh kepala desa, Jokowi sempat masuk ruang tunggu sebentar guna menyiapkan pernyataan resmi.
Setelah itu, ia terlihat keluar bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo.
Sambil memegang secarik kertas, Jokowi diam sekitar satu menit meski belasan pengeras suara awak media telah berada di depannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah keheningan itu, kerutan jelas terlihat di kening Presiden. Ekspresinya pun terlihat keras seperti menahan emosi.
"Ini adalah tindakan pengecut, tindakan tidak bermartabat, biadab dan perlu saya tegaskan lagi kita akan lawan terorisme dan akan basmi terorisme sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi.
Presiden Jokowi kembali menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menindak tegas tanpa kompromi segala jenis terorisme di Indonesia.
Kemarin, Jokowi membatalkan seluruh agendanya di Jakarta guna mengecek langsung kondisi Surabaya pasca tiga serangan bom bunuh diri di tiga gereja.
Ia tak datang sendiri. Jokowi membawa seluruh kepala pasukan pengamanan mulai dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Menko Polhukam Wiranto.
Beberapa jam setelah Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta, serangan kembali terjadi di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Rentetan bom kembali terjadi pagi tadi di Mapolresta Surabaya.
(evn)