Teror Bom Surabaya Diharapkan Tak Lemahkan Semangat Persatuan

RBC | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mei 2018 04:01 WIB
Peristiwa teror bom di Surabaya dan Sidoarjo serta kerusuhan di Mako Brimob seharusnya bisa menjadi momen untuk memperkuat persatuan masyarakat Indonesia.
Srangan bom bunuh diri di Surabaya. (AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO).
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Nasional Relawan Golkar Jokowi (GoJo) Rizal Mallarangeng berharap teror bom yang terjadi dua hari belakangan ini di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur tidak melemahkan semangat rakyat untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia.

Rizal mengatakan seharusnya peristiwa semacam ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat tali persaudaraan di tengah masyarakat Indonesia, khususnya untuk bergerak bersama melawan terorisme.

"Ide tentang Indonesia diuji sekali lagi. Saya yakin kita akan berhasil mengatasinya dan tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik lagi," ujar Rizal di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Bidang Penggalangan DPP Golkar itu menyatakan bahwa terorisme bertujuan untuk membuat bangsa ini tidak normal dan kacau.

Karena itu, seluruh elemen masyarakat yang majemuk harus bisa membuktikan bahwa Indonesia tidak mudah tersulut dan dapat menghadapi hal ini dengan baik.

"Kita harus buktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang jauh lebih besar dari sekadar keluhan, kritik, kebencian yang ditunjukkan oleh para teroris dan pendukungnya," ujarnya.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya kemarin Minggu (13/5). Gereja yang menjadi sasaran bom bunuh diri di antaranya Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI).

Sampai saat ini tercatat 13 orang tewas dan 41 orang luka-luka dalam kejadian ledakan bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh satu keluarga.

Belum selesai di sana, malam harinya sekitar pukul 20.50 WIB, di Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, juga terjadi ledakan bom di salah satu kamar. Korban yang tewas dalam kejadian itu tiga orang, dan dua anak-anak terluka. Diduga kuat ledakan itu tak sengaja terjadi saat pelaku sedang merakit bom.

Sementara itu, pagi tadi ledakan bom bunuh diri dilakukan di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. Polisi menduga pelaku bom bunuh diri yang berjumlah empat orang itu juga masih satu keluarga.

Teror Bom Surabaya Diharapkan Tak Lemahkan Semangat PersatuanBom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. (REUTERS/Sigit Pamungkas).

MKGR Minta Masyarakat Tetap Tenang

Ketua Umum Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Roem Kono turut merespons kejadian teror bom dalam sepekan terakhir. Dia mengutuk keras atas aksi teror yang terjadi secara beruntun di tiga wilayah di Mako Brimob, Surabaya, dan Sidoarjo.

"Mengutuk keras peristiwa yang terjadi atas meledaknya bom di beberapa tempat terutama di Surabaya, Sidoarjo, dan Mako Brimob ini satu rentetan yang mengerikan dan membuat masyarakat Indonesia tidak nyaman," kata Roem dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/5).

Roem menilai, teror bom ini merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Bahkan teror bom ini tak sesuai dengan ajaran agama manapun.
Politikus Partai Golkar ini juga menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan meminta aparat keamanan betul-betul berkonsentrasi untuk bisa menjaga keamanan untuk masyarakat.

"Karena situasi dan kondisinya teroris ini sudah liar. Karena kegiatan-kegiatannya teroris ini sudah masuk kepada lingkungan masyarakat seperti kejadian di rusun, itu berarti mereka sudah melakukan kegiatan ditengah-tengah masyarakat," kata Roem.

Wakil Komisi IV DPR RI ini juga menyerukan kepada pemerintah dan seluruh pemangku agama agar mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat terutama pada generasi-generasi muda.

"Pancasila ini penting, saya kira Pancasila bukan hanya di sosilisasikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat, karena itu pemerintah harus memberi ruang kepada masyarakat sosilisasikan masalah Pancasila ini," kata Roem.

Di satu sisi, dia mengapresiasi Presiden Joko Widodo dan seluruh aparat keamanan yang begitu sigap menangani kasus ini. Sementara di sisi lain, dia meminta semua pihak tak saling menyalahkan, sebaliknya harus bersatu dan mendukung pemberantasan terorisme.

"Mari kita bersatu jangan saling menyalahkan kita bersatu untuk mendukung pemberantasan terorisme. Karena ini masalah-masalah yang sangat berbahaya," ujar dia. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER