Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyebut Pulau Jawa merupakan basis kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terbesar di Indonesia. Anggota kelompok JAD tersebar mulai dari Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur.
"Jadi yang sudah disampaika Bapak Kapolri soal bangkit ael JAR. Yang paling besar JAD itu ada di Jabar, Jabodetabek, dan Jawa Timur," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri Jakarta, Senin (14/5).
Nama JAD kembali menjadi sorotan setelah peristiwa teror bom di Surabaya dan kericuhan di Mako Brimob.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku utama teror bom di tiga gereja Surabaya adalah Ketua JAD Surabaya. Aksi tersebut berlatar balas dendam kelompok JAD atas penahanan
Pimpinan JAD Indonesia Aman Abdurahman yang saat ini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JAD selama ini dikenal sebagai kelompok pendukung gerakan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). JAD didirikan tahun 2015.
Menurut Setyo, selain dipulau Jawa, anggota JAD juga tersebar di Nusa Tenggara Barat dan wilayah Indonesia Timur lainnya.
"Poso ada JAD, Bima," ujar dia.
Daerah-daerah tersebut, kata Setyo, menjadi kawasan yang akan diawasi. Polisi akan memantau keanggotaan dan keberadaan pera pengikut JAD.
"Kami coba cek dulu database kita karena itu kan bisa aja berubah ya moga-moga bisa kita pantau. Karena selama ini sel sel tidur ini mereka pintar juga ngeles," katanya.
Setyo bercerita bahwa ada anggota JAD yang diikuti oleh intelijen, namun di tengah jalan keberadaan anggota JAD tersebut hilang.
(ugo)