Akibat Hilal Tak Terlihat, Ijtima Tentukan Awal Ramadan

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mei 2018 21:38 WIB
Menag Lukman Hakim Syaifuddin menjelaskan akibat hilal tak terlihat, maka bulan syaban digenapkan 30 hari sehingga awal Ramadan jatuh pada 17 Mei 2018.
Petugas melihat posisi hilal (bulan sabit pertama) untuk menetapkan 1 Ramadan 1439 H di Masjid Al Musyariin Basmol, Jakarta Barat, Selasa, 15 Mei 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Agama RI telah mengumumkan 1 Ramadan 1439 hijriah jatuh pada Kamis (17/5). Hal tersebut disampaikan Menteri Agama RI Lukman RI dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa (15/5) malam.

Lukman mengatakan akibat hilal (bulan sabit muda pertama) tak terlihat hingga sidang isbat digelar petang tadi, maka awal Ramadan 1439 hijriah ditentukan mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Bulan Syaban saat ini kita genapkan, kita sempurnakan dengan cara ijtima menjadi 30 hari. Maka, malam hari ini adalah tanggal 30 Syaban, dengan demikian 1 Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada hari Kamis tanggal 17 Mei 2018," ujar Lukman membacakan hasil sidang isbat malam ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lukman menyatakan dalam sidang isbat pihaknya menerima laporan terkait dua hal yakni posisi hilal pada petang tadi, serta laporan para pelaku rukyatul hilal di 95 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Posisi hilal dinyatakan bahwa posisi hilal di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk, yaitu berkisar antara minus 1 derajat 36 menit sampai dengan 0 derajat 2 menit," ujar Lukman.

"Yang kedua, dari pelaku rukyatul hilal yang tersebar di 95 titik di seluruh tanah air, sampai dengan sidang isbat tadi berlangsung kita menerima laporan kesaksian mereka. Dan, dari yang melaporkan tidak satu pun yang berhasil melihat hilal," imbuhnya.


Dengan ditetapkan awal Ramadan esok lusa, maka awal puasa tahun ini akan jatuh bersamaan dengan ormas Muhammadiyah yang sudah lebih dulu menetapkan 1 Ramadan pada 17 Mei.

Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan berdasarkan metode hisab atau perhitungan. Sementara pemerintah, selain metode hisab, juga memberlakukan metode rukyatul hilal atau pengamatan hilal langsung. (kid/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER