Surabaya, CNN Indonesia -- Kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai melakukan penyergapan kurang lebih empat jam di rumah pelaku terduga teroris DS alias T di Jalan Sikatan IV, Manukan, Tandes, Surabaya.
"Saat ini teman-teman masih bekerja olah TKP," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Polisi Cynthia di lokasi, Selasa (15/5) malam.
Cynthia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait berapa jumlah bom yang ditemukan di rumah DS. Dalam penyergapan itu, tim Gegana meledakkan satu benda yang diduga bom. Ledakan itu terdengar hingga radius sekitar 300 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, kepolisian masih memasang garis polisi di gang depan rumah pelaku. Tim Gegana pun terpantau sudah meninggalkan lokasi, begitu pula Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sempat datang ke TKP.
Sementara itu, warga terpantau masih banyak berkumpul di sekitar rumah kos terduga pelaku yang tewas setelah dilumpuhkan Densus 88 Antiteror.
Saat ini, Jenazah terduga teroris berinisial DS alias T, yang tewas dalam penyergapan malam ini dipindahkan dari kamar jenazah ke kontainer pendingin Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKO Cynthia mengatakan kepolisian sedang melakukan olah TKP, di Tandes, Surabaya (15/5) malam. (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Sebelumnya dilaporkan, T tewas dalam penyergapan yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri di rumah kosannya, di Kecamatan Tandes, Surabaya. Dalam penyergapan T tersebut, polisi turut mengamankan istrinya, S (33) dan anak-anaknya masing-masing berinisial DVN, AIS dan HAA.
Penyergapan terhadap T diduga sebagai bagian dari operasi penindakan terhadap para terduga teroris usai rentetan teror bom di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5).
Dalam aksi teror bom Surabaya itu, 29 orang tewas termasuk pelaku dan warga. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka termasuk dari pihak kepolisian. Sebagian jenazah korban tewas telah diambil pihak keluarga.
(rah)