Pekanbaru, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin meminta masyarakat Indonesia tidak panik dalam menyikapi serangkaian serangan aksi terorisme yang terjadi sejak Selasa pekan lalu.
Dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, menjaga keutuhan, dan tidak berbuat ceroboh bila melihat pergerakan aneh di sekitar lingkungannya.
"Saya mengimbau saja, kejadian yang beruntun ini jangan panik, masyarakat tetap tenang karena aparat keamanan akan bisa atasi itu semua," kata Syafruddin saat memberikan keterangan pers di Markas Polda Riau, Pekanbaru pada Rabu (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun memerintahkan kepada seluruh anggota Polri dan TNI untuk waspada dan lebih profesional dalam menjalankan tugas. Menurutnya, aparat keamanan tidak boleh lengah.
Kata Syafruddin, profesionalitas aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas akan membantu masyarakat untuk tidak panik dan lebih waspada.
"Saya perintahkan aparat keamanan, khususnya Polri dan TNI waspada, lebih profesional. Jangan lengah di penjagaan mana pun dari markas besar, markas komando, polda, polsek, polres, begtu juga TNI," ucapnya.
Sekelompok terduga teroris melakukan penyerangan ke Markas Polda Riau Rabu (16/5) pagi ini menyebabkan satu anggota polisi meninggal, serta dua personel lainnya dan seorang jurnalis terluka.
Berdasarkan keterangan Polri, penyerangan dimulai sekitar 09.00 WIB.
"Ada sebuah mobil yang menerobos ke Mapolda Riau. Mobil Avanza dengan plat nomor BM 1192 SQ," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat jumpa media di Mabes Polri, Rabu (16/5).
Mobil yang menerobos gerbang Polda Riau sempat dihalangi oleh anggota Polda Riau. Empat terduga teroris kemudian keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan senjata tajam berupa samurai, menyebabkan dua aparat terluka.
Personel Polda Riau menembak para penyerang itu hingga tewas. Namun, satu terduga teroris lain berhasil kabur.
(wis/sur)