Menag: Hormati Prinsip Perempuan Bercadar

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mei 2018 19:33 WIB
Untuk menghindari stigma akibat rentetan aksi teror, Menag meminta masyarakat menghormati keberadaan perempuan bercadar dan sebaliknya.
Untuk menghindari stigma pascarentetan aksi teror, Menag meminta masyarakat menghormati keberadaan perempuan bercadar dan sebaliknya. (AFP PHOTO/MOHAMMED AL-SHAIKH)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat menghormati para perempuan bercadar di tengah-tengah mereka. Hal itu, kata Lukman, merupakan pilihan mereka untuk mengikuti ajaran agama yang dianutnya.

"Ya prinsipnya kita harus hormati mereka yang bercadar, apalagi itu kan atas pilihan agama yang dianutnya," kata Lukman saat ditemui di Kemenpolhukam RI, Jakarta, Jumat (18/5).


Hal itu diungkapkan Lukman menanggapi pertanyaan soal stigma yang mengancam para perempuan bercadar akibat peristiwa bom yang dilakukan para teroris, di antaranya perempuan beserta anak di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: Hormati Prinsip Perempuan BercadarLukman Hakim Saifuddin. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Masyarakat, kata Lukman, harus memberikan rasa aman bagi para pengguna cadar atau niqab ini tanpa memberikan pandangan buruk atau menuding mereka sebagai kaum radikal. 

Lebih lanjut, sambungnya, para pengguna cadar pun diharapkan bisa menempatkan diri mereka di tengah masyarakat yakni dengan menghormati situasi dan kondisi lingkungan sekitar. 


"Ya bersikap sebagaimana mestinya, berbaur dengan lingkungannya, hidup lebih terbuka," kata dia.

Lukman pun berharap mereka tidak mengeksklusifkan diri atau komunitas, serta menjauhkan diri dari lingkungannya apalagi bersikap mencurigakan.


"Bahasa saya adalah mereka yang menggunakan cadar berkewajiban memberikan rasa aman kepada lingkungannya," ujar Lukman soal keberadaan para pengguna cadar di tengah masyarakat.


Sebelumnya, sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robert menyatakan keretakan di tengah masyarakat adalah tujuan dari para pelaku melakukan aksinya.

"Tujuan utama teroris menimbulkan ketakutan dalam masyarakat, dari munculnya ketakutan itu masyarakat akan terbelah. Lalu, modal sosial dalam masyarakat yaitu trust akan runtuh, masyarakat saling curiga, menimbulkan konflik. Nah itu yang diinginkan teroris," ujar Robertus saat diwawancara CNNIndonesia TV, Rabu (16/5) malam.

Robertus menyatakan perempuan pengguna cadar lebih menonjol stigmanya dibandingkan pelaku teroris yang mengklaim ingin menegakkan perintah agama dari pihak pria.

Pasalnya identitas yang terlihat dari penampilan luar, sambungnya, masyarakat lebih menerima kelompok pria di tengah mereka.

"Memang terkait persoalan terorisme ini persoalan tersebut menjadi komplek dan rumit karena muncul stigmatisasi terhadap mereka yang menggunakan cadar," ujarnya.

(kid/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER