Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Sementara Bupati Lombok Timur Ahsanul Halik mengatakan saat ini pemerintah daerah akan fokus melakukan pengamanan terhadap jemaah
Ahmadiyah yang menjadi korban penyerangan pada Sabtu dan Minggu.
Delapan rumah penduduk anggota komunitas Muslim Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur diserang dan dihancurkan oleh sekelompok massa sejak Sabtu (19/5) siang hingga Minggu (20/5) pagi.
"Kami akan prioritaskan untuk memberikan keamanan dengan memberikan tempat penampungan yang layak, kebutuhan pokok mereka, dan anak-anak akan dapat melakukan ujian, karena sekarang sedang ujian sekolah," ujar Ahsanul kepada CNN Indonesia TV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pemerintah daerah akan mempelajari sistem dan peraturan keuangan daerah sebelum ada keputusan memberi ganti rugi kepada para korban yang rumah dan harta bendanya dirusak dalam kasus ini.
"Sedang kami pelajari, apakah nanti sistem keuangan daerah memperbolehkan ganti rugi, atau dalam bentuk bantuan sosial. Ini akan kami rapatkan dengan forum komunikasi pimpinan daerah," tutur Ahsanul.
Terkait pelaku penyerangan, ia mengatakan hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi dan menjamin penegakan hukum akan dilakukan terhadap para pelaku.
Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah terjadi sejak kemarin pada delapan kepala keluarga yang berjumlah 24 orang warga. Sabtu siang, enam rumah dan satu unit sepeda motor dirusak massa. Aksi perusakan berlanjut pada malam harinya di mana satu unit rumah rusak.
Satu unit rumah kembali dirusak massa pada Minggu (20/1) pagi. Total ada delapan rumah yang dirusak massa.
Peristiwa perusakan rumah disertai pengusiran jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur dipicu oleh perkelahian anak saat mengaji. Massa keberatan ketika mengetahui tempat mengaji anak warga setempat itu berada di rumah jemaah Ahmadiyah.
[Gambas:Video CNN] (pmg)