Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo berencana mengirim tim untuk mengusut asal mula penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Sekarang kan kita harus pilah-pilah dulu. Jadi tunggu dulu dan kalau perlu kita kirim tim," kata Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (21/5).
Tjahjo merepons kabar warga komunitas Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur, NTB diserang oleh massa pada Sabtu (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Tjahjo, Kemendagri telah mengadakan rapat untuk membahas kejadian di Lombok Timur tersebut. Pihaknya akan hati-hati dalam menangani kasus itu lantaran berkenaan dengan keyakinan.
"Tadi sudah kita rapatkan satu-satu untuk segera mengecek. Apa benar mereka [warga Ahmadiyah] lari? Apa benar rumah itu dirusak? Saya enggak berani ngomong dulu motifnya apa," ucap Tjahjo.
Di sisi yang lain, ia juga mengaku kaget dengan kabar penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Lombok Timur. Sebab, yang kerap berseteru di NTB selama ini adalah penganut Islam Sunni dan Syiah.
"Dan memang setahu saya di NTB itu masalah Syiah dan Sunni yang masih, kelompok ini yang masih keras, dan ini muncul Ahmadiyah juga," katanya.
Komunitas Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat diserang oleh massa yang diduga berasal dari wilayah yang sama. Penyerangan diduga terkait dengan upaya pengusiran komunitas tersebut dari wilayah Lombok Timur.
Juru bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana mengatakan, penyerangan terjadi pada Sebtu (19/5) lalu. Sekitar pukul 11.00 WIB, massa mengusir tujuh kepala keluarga yang berjumah 24 orang dari Dusun Grepek Tanak Eat.
"24 orang penduduk yang rumahnya diamuk massa dievakuasi oleh polisi ke Kantor Polres Lombok Timur," kata Yendra Budiana dalam keterangan tertulisnya.
Malam harinya, massa kembali datang. Saat itu massa merusak sebuah rumah lainnya milik warga Ahmadiyah meski ada penjagaan dari petugas kepolisian. Aksi perusakan terulang pada Minggu (20/5) pagi. Sebuah rumah milik warga Ahmadiyah kembali dirusak.
"Target penyerang adalah meratakan seluruh rumah penduduk komunitas Muslim Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur," kata Yendra.
(arh/sur)