Probolinggo, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri menangkap terduga teroris ALH, di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Selasa (22/5). Ia diduga terkait dengan jaringan teroris
Surabaya.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Afian Nurrizal mengatakan pihaknya mengembalikan sebuah Alquran yang ditemukan dalam tas milik ALH kepada istrinya, NP.
"Kami kembalikan kepada istri terduga agar tidak menjadi polemik di masyarakat," ujar dia, di Probolinggo, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ALH diamankan seusai pulang kerja di salah satu perusahaan di jalan Brantas, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin (21/5) malam.
"Dia kami amankan saat pulang kerja tanpa ada perlawanan. Dia merupakan jaringan Sumber Taman yang sebelumnya telah diamankan oleh Densus 88," tuturnya.
Saat ini, Densus 88/AT bersama Polres dan Kodim Probolinggo menggeledah rumah ALH. Mereka sedang mencari barang bukti.
 Petugas berjaga di lokasi penggrebekan terduga teroris, di Probolinggo, Selasa (22/5). ( CNN Indonesia/Kurniawan Dian) |
"Masih dilakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti lainnya. Jika kemungkinan kami mendatangkan tim Jibom Polda Jatim," terang Alfian.
ALH merupakan orang kelima yang diamankan oleh Densus 88/AT yang diduga terlibat bom di Surabaya dan Sidoarjo. Densus 88/AT Polri sebelumnya telah menangkap terduga teroris di Perumahan Sumber Taman Indah (STI), Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Probolinggo, Kamis (17/5) dan Jumat (18/5).
Jenazah KorbanKapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyerahkan jenazah Bayu Rendra Wardhana yang merupakan korban tragedi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, kepada keluarganya.
Isak tangis dari pihak keluarga mewarnai penyerahan jenazah korban. Bahkan sepupu Bayu, tak bisa menahan tangis hingga pingsan saat peti jenazah Bayu keluar dari kamar jenazah dibawa ke mobil jenazah.
Butuh waktu lebih dari satu minggu bagi Tim DVI Rumkit Bhayangkara Polda Jatim mengidentifikasi dan memastikan bahwa jasad tersebut adalah Bayu.
"Ini karena butuh waktu untuk pemeriksaan DNA yang bersangkutan, ciri ciri yang sudah tidak bisa dikenali lagi, sehingga kita harus memastikan, salah satunya dengan tes DNA," kata Kapolda, Selasa (22/5).
Kapolda secara langsung menyerahkan akte kematian dan tali asih kepada keluarga Bayu. Tidak tampak istri dan kedua anak Bayu saat proses penyerahan jenazah ini.
"Mudah mudahan tidak ada lagi korban korban berikutnya dari pelaku teroris ini. Kita semua masyarakat mengecam kejadian ini. Sungguh prihatin, mudah mudahan tidak terulang lagi di Indonesia ini," tambahnya.
Jenazah Bayu akan disemayamkan di rumah duka Jl.Gubeng Kertajaya 1 No. 15 Surabaya, dan dimakamkam, di Pemakaman Umum Keputih, pada Rabu (23/5). Sebelumnya, akan dilakukan lebih dahulu Misa Penghormatan dan pelepasan jenazah di Gereja Santa Maria Tak Bercela.
(dik/arh)