Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya membentuk tim untuk mengusut kasus perobekan kertas diduga Alquran di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan. Hingga kini belum diketahui pelaku perobekan Alquran tersebut.
"Kami sudah bentuk tim dan sedang penyelidikan sekarang. Tim dari Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya) dan Polres Jakarta Selatan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/5).
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar menambahkan pihaknya kesulitan untuk mencari pelaku perobekan Alquran tersebut. Selain tidak ada barang bukti yang dimiliki polisi, saksi untuk diminta keterangan pun masih minim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi, kata Indra, mengetahui hal tersebut dari video yang tersebar di media sosial dan menjadi viral.
Dalam video itu, terlihat robekan kertas di sepanjang jalan Gunawarman yang diduga sebagai robekan dari laman Alquran.
Perekam video tersebut memperlihatkan potongan kertas yang telah diambilnya dari jalan. Dari robekan kertas itu terlihat kalimat-kalimat dengan tulisan Arab.
Berdasarkan keterangan salah satu saksi yang berprofesi sebagai satpam di kawasan tersebut, Indra memprediksi peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/5) malam.
Meski demikian, Indra mengatakan keterangan yang diberikan oleh satpam itu juga belum sepenuhnya dapat dijadikan petunjuk. Kini pihaknya juga masih mencari petugas pembersih jalan yang diduga menemukan robekan kertas itu.
Indra mengatakan pihaknya masih menelusuri orang yang membuang robekan tersebut.
"Kami lihat ada viral kemudian langsung kami tindak lanjuti ke TKP di Gunawarman, tapi tidak ditemukan apa-apa, jalan pun sudah bersih," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Selain keterangan saksi, Indra mengatakan pihaknya membutuhkan barang bukti berupa robekan-robekan tersebut untuk memastikan apakah benda tersebut memang Alquran atau bukan.
Dia mengimbau supaya masyarakat tidak terpancing dengan peristiwa yang menjadi viral di video tersebut.
"Kita telusuri, yang jelas secara akal sehat, muslim dan nonmuslim pasti tidak ada niat untuk merusak. Kecuali ada oknum yang memang mau membuat keruh suasana, menurut saya perbuatan yang gila," ucapnya.
(ugo/sur)