Jakarta, CNN Indonesia -- Pembicara kajian bertajuk
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan Islam di Bandung memastikan acara tetap digelar di Bandung pada Minggu (27/5).
Luthfi Afandi, pembicara seminar itu, menuturkan acara besok itu adalah pengajian biasa. "Itu pengajian biasa, apa yang mengganggu?" kata Luthfi ketika dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Sabtu (26/5).
Dia menuturkan pihak yang menolak kegiatan dakwah Islam adalah kelompok munafik dan membenci Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan profil di
Linkedin, Luthfi Afandi berdomisili di Bandung dan bekerja sebagai pengusaha sosial di Sinergi Foundation sejak Januari 2014 hingga saat ini.
Luthfi juga dikenal sebagai Juru Bicara
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat.
Diketahui, seminar bertajuk
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan Islam akan digelar di Bandung, Minggu 27 Mei 2018 besok pukul 09.00-15.00 WIB. Tepatnya di Gedung Wakaf Pro, Jalan Sidomukti 99H, Cikutra, Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan undangan yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp, kajian tersebut menuliskan tagar
Khilafah dan Metode Mewujudkannya.
Kajian berdurasi enam jam itu digelar oleh Mercusuar dan Islamkaffah. Hadir sebagai pembicara adalah Luthfi Afandi.
Salah satu panitia yang tercantum dalam undangan itu juga membenarkan akan digelarnya kajian tersebut. "Ya, betul. Tentang sejarah Rasulullah," ujar panitia yang enggan disebutkan namanya itu, ketika dikonfirmasi.
Sejumlah cuitan warganet juga mengkritik acara yang bakal digelar besok tersebut.
Akun @Muhammad8226 meminta Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk membatalkan acara tersebut. "Tolong perintahkan stafnya batakan acara HTI di Gedung Wakaf Pro," kata Muhammad.
Pemilik akun @mang_apid juga meminta cara itu dibatalkan. "Jangan kotori Bandung dengan HTI," katanya.
(asa)