Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Hidayat Nur Wahid menjadi khatib atau penceramah saat
tarawih akbar dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (26/5).
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, Hidayat hadir mengenakan baju koko putih dan celana hitam serta kopiah hitam. Dia mengisi ceramah sebelum salat tarawih.
Sebelum menjelaskan isi khutbah, Hidayat sempat mengatakan bahwa dirinya menjadi penceramah bukan karena permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, dia menjadi penceramah saat tarawih akbar memang karena sudah takdirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Takdir Allah malam ini terjadwal isi di sini. Jadi Kalau yang isi saya bukan karena yang minta Pak Anies Baswedan tapi karena sudah lama terjadwal," ucap Hidayat.
Wakil Ketua MPR itu juga mengatakan jadwal dirinya menjadi penceramah pada malam ini tidak berkaitan dengan rekomendasi mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama.
Hidayat masuk dalam daftar 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag. Namun, dirinya mengkritik kebijakan Kemenag tersebut.
"Dan ini tidak ada urusannya dengan rekomendasi Pak Menteri Agama. Ini sudah terjadwal jauh hari. Nama saya ada cuma dakwah berjalan sesuai takdir Allah," ucap Hidayat.
Selanjutnya, Hidayat memuji Anies yang akhirnya mengadakan tarawih akbar di Masjid Istiqlal.
Hidayat mengatakan bahwa Anies lebih memilih Masjid Istiqlal daripada Monas usai mendapat nasihat dari para ulama. Menurutnya, sikap Anies yang mendengarkan nasihat ulama tersebut merupakan sebuah keteladanan.
"Beliau rencana menggelar tarawih akbar di Monas tapi karena beliau mendengarkan nasihat dan petuah ulama dan ini sebuah keteladanan luar biasa," ucapnya
(wis)