Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mahasiswi IAIN Tulungagung, Jawa Timur, dilaporkan telah dideportasi dari negara Suriah menggunakan pesawat Turkish Airlines TK-056 karena diduga terlibat jaringan internasional
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kapolres Tulungagung AKBP Rofik Sukendar, Minggu (27/5), mengkonfirmasi informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Iya memang betul. Tadi kami sudah cek ke satuan atas. Dan saat ini yang bersangkutan posisi masih di Jakarta dan masih dimintai keterangan oleh tim Densus 88 Anti-teror," kata Kapolres Rofik Sukendar di Tulungagung, seperti dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang beredar, mahasiswi dimaksud bernama IN (24).
IN merupakan bungsu dari dua bersaudara dari pasangan suami-istri warga Desa Dukuh, Kecamatan Gondang.
Dia dideportasi bersama tujuh WNI lain yang juga disinyalir terlibat jaringan ISIS di Suriah.
Mereka masing-masing adalah FL (43), NKA (3), H (12), HA (9), AJ (21), WND (33), dan QAM (23).
IN dan tujuh WNI yang sebagian diyakini berhubungan keluarga ini kini menjalani pemeriksaan intensif tim Densus 88 Anti-teror di Rutan Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Sudah barang tentu kami dari satuan wilayah akan memonitor terus dan bekerjasama dengan satuan atas agar bisa terus mengawasi, memantau dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa situasi terkait ada warga Tulungagung yang dideportasi, masih dalam kondisi terkendali," kata Rofik Sukendar.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak panik ataupun resah. Namun Kapolres mengingatkan agar warga tetap waspada dan melaporkan ke aparat kepolisian jika mengetahui ada orang/sesuatu yang dianggap mencurigakan.
"Jangan bertindak sendiri. Tetap berkoordinasi, percayakan keamanan kepada kami," ujarnya.
(wis)