Cerita Sandiaga Cium Tangan Orang BPK Demi Raih WTP

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mei 2018 16:38 WIB
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengaku sempat pesimistis wilayah yang ia pimpin dapat meraih predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sempat pesimistis Jakarta mampu merapih opini WTP dari BPK. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemeriksa Keuangan memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta Tahun 2017 pada Senin (28/5) lalu. Proses Pemprov DKI meraih WTP itu pun cukup berliku.

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno bahkan mengaku sempat pesimistis Jakarta mampu meraih predikat tersebut.

"Sedikit cerita di belakang ini, sekitar 2-3 minggu sebelumnya kita hampir pesimis," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/5).

Rasa pesimis itu muncul karena aset milik Pemprov DKI Jakarta yang belum terpetakan masih ada sekitar lebih dari Rp170 triliun. Ia pun sempat menerima laporan bahwa predikat WTP baru bisa dicapai tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situasi itu Sandi tak menyerah. Dia ngotot agar DKI bisa meraih WTP tahun ini.

Sandi pun akhirnya meminta perpanjangan waktu kepada BPK untuk menyelesaikan laporan keuangan tersebut.

"Saya cium tangan teman-teman BPK," ujar Sandi.


Ia juga meminta kepada semua dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta hingga ke Sekretaris Daerah untuk memaksimalkan kerja demi menyelesaikan laporan keuangan dan meraih predikat WTP.

"Saya bilang WTP itu berpulang kepada masing-masing dinas, masing-masing kita sendiri. Mau enggak kita WTP," kata Sandi.

Upaya itu membuahkan hasil. Pemprov DKI mampu menurunkan secara drastis nilai aset yang belum tercatat dari awalnya Rp170 triliun menjadi Rp3-4 triliun.

Nilai itu terus turun hingga Sandi berangkat umrah, pada Kamis (24/5) lalu. Saat itu, aset yang belum tercatat tinggal tersisa di bawah Rp200 miliar.

"Berkat semua tim, asistensi, ada juga Prof Ilya yang ikut mengawal prosesnya, kita pahami juga ini akhirnya bisa mendapatkan predikat WTP," ujar Sandi.

Predikat WTP terhadap LKPD DKI Jakarta tahun 2017 disampaikan secara langsung oleh Anggota V BPK Isma Yatun di dalam rapat paripurna DPRD Jakarta, Senin (28/5).

Kendati mendapatkan opini WTP, Isma mengingatkan masih ada sejumlah permasalahan dalam laporan keuangan DKI Jakarta.

Permasalahan tersebut terkait dengan temuan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern (SPI) dan keputusan terhadap peraturan perundang-undangan.
(wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER