Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi belum bisa memastikan
Bandara Kertajati dapat digunakan sebagai titik embarkasi pada
musim haji tahun ini. Ia mengatakan masih ada aspek yang belum rampung dari pihak Kementerian Agama.
"Dari kementerian Agama. Maka tadi dilakukan rapat," katanya di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (31/5).
Budi belum mau merinci hal-hal yang masih menjadi kendala tersebut. Ia menegaskan itu merupakan wewenang Kementerian Agama untuk menjelaskannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Budi Karya Sumadi. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho) |
Budi hanya mengatakan Bandara Kertajati sudah siap untuk menjadi titik embarkasi haji dari segi fasilitas. Ia mengatakan Bandara Kertajati pun sudah diakui sebagai bandara secara internasional.
"Kami konsekuen sudah mempersiapkan secara teknis. Target dari kami sih dilakukan (tahun ini)," ujar Budi.
Musim perjalanan Haji 1439 Hijriah/2018 Masehi dari Indonesia direncanakan mulai 17 Juli 2018, di mana jemaah gelombang pertama diterbangkan dari Indonesia ke Madinah. Jemaah haji Indonesia rencananya akan diterbangkan ke Arab Saudi lewat Madinah dan Jeddah hingga 15 Agustus 2018.
Puncak musim haji tahun ini akan digelar pada 20 Agustus 2018 yakni wukuf di Arafah.
Setelah itu, rencana pemulangan jemaah haji di Indonesia akan dimulai dari 26 Agustus - 24 September 2018.
Walaupun disebut bisa menjadi embarkasi dari segi fasilitas, Budi menyatakan nantinya pesawat dari Kertajati tidak akan memberangkatkan jamaah haji langsung ke Arab Saudi. Bandara Kertajati, lanjut Budi, hanya sebatas titik embarkasi antara.
Nantinya, para jamaah haji yang berangkat dari Bandara Kertajati akan dioper ke bandara yang lebih besar untuk dilanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.
Embarkasi Antara
Budi mengatakan Bandara Kertajati tidak dapat menjadi titik pemberangkatan langsung karena tidak memiliki landasan pacu yang cukup panjang untuk pesawat besar. Menurutnya, Bandara Kertajati hanya bisa digunakan pesawat yang lebih kecil dari Boeing 777.
"Karena
triple seven itu membutuhkan landas pacu sepanjang 3000. Tapi untuk pesawat yang lain bisa digunakan. Dan sekarang Bandara Kertajati kan dijadikan sebagai embarkasi antara, dan menggunakan pesawat yang lebih kecil dari
triple seven," ujar Budi.
Saat ini, kata Budi, ada tiga maskapai yang akan beroperasi di Bandara Kertajati yaitu Citilink, Lion Air, dan Wings Air. Semua itu akan melayani penerbangan komersial yang bisa dilakukan pada tahun ini.
"Rutenya menuju Jakarta, Surabaya, dan Bali," kata Budi.
(kid)