Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, segera lakukan deklarasi terbuka koalisi partai untuk Pilpres 2019.
Hal itu diutarakan Rizieq saat dikunjungi Prabowo, Amien, beserta rombongannya usai umrah di Mekkah, Arab Saudi.
"Selain silaturahmi dalam pertemuan tersebut juga membicarakan secara umum berbagai persoalan bangsa saat ini. Lebih khusus HRS mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera Deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat," ujar Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin dalam pesan singkat yang diterima
CNNIndonesia.com, Sabtu (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel mengungkapkan saat melakukan silaturahmi tersebut, dalam rombongan Prabowo di antaranya terdapat Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono. Sementara itu, Amien didampingi anaknya yang juga anggota DPR dari fraksi PAN, Hanafi Rais.
Dalam pertemuan tersebut, sambung Novel, juga terdapat perbincangan mengenai kandidat pilpres 2019 rekomendasi Rakornas PA 212 yang digelar di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5) lalu.
Dalam rekomendasi itu sejumlah lima nama masuk kandidat capres dan sembilan kandidat cawapres dari Rakornas PA 212. Mereka yang direkomendasikan jadi kandidat capres adalah Rizieq, Prabowo, Tuan Guru Bajang, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan.
Sementara itu untuk nama kandidat cawapres adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril, Anies Matta, Zulkifli, Eggi Sudjana, Bachtiar Nasir, Prabowo, dan Anies Baswedan.
"HRS (Habib Rizieq Shihab) mengatakan semua capres dan cawapres yg direkomendasikan semua bagus dan layak memimpin bangsa Indonesia," ujar Novel.
Novel mengatakan pertemuan itu diakhiri dengan salat asar berjamaah yang diimami Rizieq.
Sudah lebih dari setahun Rizieq tak kembali ke Indonesia sejak April tahun lalu. Kala itu Rizieq berangkat ke Arab untuk umrah, dan tak kembali ke Indonesia setelah dirinya ditetapkan tersangka dugaan konten pornografi oleh Polda Metro Jaya pada 29 Mei 2017.
Salah satu pengacara Rizieq Shihab, Elida Netty mengklaim kasus yang menimpa kliennya ini tidak memiliki pembuktian dan tidak memiliki fakta jelas sehingga hukum harus melepaskan kasus. Dengan kata lain, lanjutnya, seharusnya ada penerbitan SP3 atas kasus pornografi yang menjerat pimpinan FPI tersebut.
Walaupun begitu, Elida menyatakan pihaknya akan mengikuti proses hukum.
"Tidak ada yang mendesak (penerbitan SP3). Kita menunggu proses, mengikuti," ujar pengacara Rizieq Shihab, Elida Netty pada
CNNIndonesia.com di sela gelaran Rakornas PA 212 di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jawa Barat, Selasa (29/5).
(kid)