Lapas Teroris Nusakambangan Ditargetkan Rampung Akhir Tahun

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 04 Jun 2018 05:41 WIB
Menkumham memastikan pembangunan lembaga pemasyarakatan teroris yang ada di Nusakambangan, Karanganyar, akan selesai maksimal pada akhir tahun ini.
Menkumham Yasonna H Laoly memastikan pembangunan lembaga pemasyarakatan teroris yang ada di Nusakambangan, Karanganyar, akan selesai maksimal pada akhir tahun ini. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna H Laoly memastikan pembangunan lembaga pemasyarakatan teroris yang ada di Nusakambangan, Karanganyar, akan selesai maksimal pada akhir tahun ini.

"Maksimal pada akhir tahun ini dengan keamanan super maksimum, dengan kapasitas 520 orang," katanya usai melakukan kebaktian di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (3/6) seperti dikutip dari Antara.


Yasonna mengemukakan, selain di Nusakambangan pembangunan rutan dengan keamanan super maksimal juga dilakukan di Cikeas, yang pembangunannya pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk khusus di Jatim masih belum, nanti yang ada dipindahkan ke sana [Nusakambangan]," ucapnya.

Sebelumnya, pada 23 Mei lalu, Presiden RI Joko Widodo memperkirakan penambahan lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan pengamanan maksimal di Nusakambangan selesai dalam empat bulan. 

"Sudah ada, nanti tiga sampai empat bulan lagi selesai. Super maksimum tapi di Nusakambangan," ujar Jokowi kala itu di Gedung DPD I DKI Jakarta Partai Golkar.

Hal ini disampaikan menyikapi permintaan penambahan lapas sekaligus rumah tahanan (rutan) dengan pengamanan dan pengawasan maksimal bagi narapidana, terpidana, atau tersangka pidana terorisme.

Usulan ini disampaikan langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat terbatas di Kantor Presiden beberapa hari sebelumnya.

Ajakan Yasonna pada Jemaat Gereja Korban Teror Bom

Dalam kesempatanya di gereja yang menjadi satu dari tiga sasaran teror bom Surabaya, Yasonna juga mengajak seluruh jemaat yang ada di gereja tersebut untuk saling memaafkan. Pasalya seluruh ajaran agama diajarkan untuk saling memaafkan.

"Perbedaan yang ada di Indonesia ini jangan digunakan untuk menimbulkan perpecahan, tetapi jadikan sebagai kekuatan," ujarnya.

Selain itu, kepada oknum yang pemikirannya masih sempit mari didoakan bersama supaya mereka tersadarkan ke jalan yang benar.

"Intinya jangan ada lagi dendam, jangan ada permusuhan karena agama mengajarkan untuk saling memaafkan. Bahkan, ibu dua anak yang menjadi korban juga sudah memaafkan," katanya.


Sementara itu, salah seorang jemaat gereja Joshua Poli mengatakan, sampai saat ini masih ada jemaat yang merasa trauma dengan kejadian pelaku bom bunuh diri tersebut.

"Oleh karena itu, pendampingan masih terus dilakukan, supaya para jemaat ini kuat dalam menghadapi musibah itu," ujarnya. (antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER