Jakarta, CNN Indonesia -- Momen ketika mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Gatot Nurmantyo mencium tangan
Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara buka puasa bersama di kediaman Chairul Tanjung, pada Sabtu (2/6) lalu, disebut Demokrat sebagai cermin ikatan moral antara kedua tokoh tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa ikatan itu terjalin lantaran SBY dan Gatot memiliki hubungan senior dan junior ketika masih sama-sama berdinas di TNI.
Syarief mengatakan hal tersebut menanggapi sikap Gatot Nurmantyo yang mencium tangan SBY beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di TNI itu ikatan moralnya sangat kuat antara junior dan senior. Antara atasan dan anak buah pasukan. Sangat erat," kata Syarief di Jakarta, Senin (4/6).
Syarief juga menyatakan SBY dan Gatot memiliki riwayat hubungan yang dekat. Menurutnya, kedekatan itu terjalin saat Gatot menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI sementara SBY menjabat sebagai presiden.
"Itu hubungan antara senior dan junior, karena bagaimanapun juga Pak Gatot ini pernah dibina oleh Pak SBY. Pak Gatot jadi KSAD di eranya Pak SBY," kata Syarif, Senin (4/6).
Syarief lantas memuji Gatot. Menurut Syarief, Gatot telah menjalankan tugasnya dengan baik saat menjabat sebagai Panglima TNI.
Gatot pun disebut memiliki potensi untuk menjadi capres atau cawapres. Akan tetapi, masih ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Tidak hanya riwayat moncer Gatot selama menjadi Panglima TNI.
"Banyak faktor menjadi konsideran dari partai. Kita lihat saja, masih cair sekali," katanya.
Gatot sampai saat ini memang digadang sebagai salah satu kandidat capres atau cawapres di Pemilu 2019. Namun dia tak memiliki kendaraan politik untuk maju di Pilpres 2019.
Syarief pun membantah Demokrat telah menjalin komunikasi intensif dengan Gatot dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Syarief juga mengatakan Pertemuan antara SBY dan Gatot tempo hari pun tidak membicarakan Pilpres.
Menurutnya, momen Gatot mencium tangan SBY hanya sebatas wujud hubungan emosional antara senior dan junior.
"Jangan diartikan yang lain lain dulu," katanya.
(wis)