Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Fadli Zon mengatakan pihaknya bakal menawarkan kursi menteri kepada
Partai Demokrat dan
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar ikut dalam koalisi keumatan. Menurut Fadli, hal itu biasa dalam politik.
"Ya biasalah itu power sharing. Tidak mungkin sendirian. Tidak mungkin hanya ada satu yang untung. Semua harus
win-win," ucap Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/6).
Fadli mengatakan partainya akan mengintensifkan komunikasi dengan Demokrat dan PKB. Menurut Fadli. Salah satu langkah yang akan ditempuh yakni mempertemukan Ketua Umum
Prabowo subianto dengan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin nanti ya kita atur waktunya. Saya kira nanti lebaran kita lihatlah," katanya.
Meski demikian, Fadli enggan menyebut nama-nama yang kiranya bakal dijanjikan posisi menteri. Dia hanya mengatakan bahwa pembagian tugas dan kekuatan memang harus dibagi agar pemerintahan dapat berjalan optimal. Dia juga enggan menyebut apakah Demokrat atau PKB bakal diberikan kursi cawapres atau tidak.
"Ya semuanya harus didudukkan, power sharing seperti apa, jangan bicara nama-nama dululah, tapi apa pasti ada
power sharing," ucap Fadli.
Mengenai hubungan Gerindra dengan PKS dan PAN, Fadli mengklaim sudah semakin baik dan solid. Dia berharap ketiga partai lekas menentukan kesepakatan bersama berupa koalisi yang kuat untuk menghadapi Pilpres 2019 mendatang.
"Artinya kalau misalnya ada kesepakatan sama-sama bangun koalisi," ucap Fadli.
Sebelumnya, pentolan FPI Rizieq Shihab meminta Gerindra, PKS, PAN dan PBB segera membentuk koalisi keumatan. Usulan itu menguat saat Prabowo dan Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais menemui imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Makkah, Arab Saudi.
(dal/gil)