MenkumHAM Janji Penjara Tingkat Maksimum Baru Kelar Tahun Ini

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 05:40 WIB
MenkumHAM Yasonna Laoly menyatakan penjara itu dijamin sangat ketat karena dilengkapi sistem pengamanan digital.
MenkumHAM Yasonna Laoly menyatakan penjara itu dijamin sangat ketat karena dilengkapi sistem pengamanan digital. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan mereka sedang mengebut pembangunan Lembaga Permasyarakatan (lapas) Keamanan Tingkat Tinggi Karanganyar di Nusakambangan, Jawa Tengah. Menurut dia, hal itu dilakukan karena desakan dan akibat maraknya kejadian terkait terorisme belakangan ini.

"Supaya sudah bisa tahun ini. Kalaupun molor dikit, enggak apa-apa. Sekarang kan banyak yang sudah ada di daerah, banyak yang harus kita geser ke dalam semua dan ada penangkapan-penangkapan baru pasca Mako dan pasca Surabaya," kata Yasonna di kompleks parlemen, Senin (4/6).

Yasonna menyatakan Lapas Karanganyar memiliki tingkat pengamanan maksimum, sebagaimana Lapas Pasir Putih dan Lapas Batu di Nusakambangan. Sebab Lapas Karanganyar diperuntukkan bagi napi berisiko tinggi. Penjara itu dilengkapi dengan 24 kamera pengawas dan alat pengacau sinyal (jammer), sehingga, komunikasi dengan ponsel sulit dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lapas Karanganyar berkapasitas 520 penghuni. Tidak hanya untuk napi terorisme, Yasonna menyebut napi kasus berskala besar lain seperti gembong narkoba kelas kakap juga bisa dijeblokas ke penjara itu. Namun, mereka ditempatkan terpisah.

"Kalau yang mau kita bangun dan mudah-mudahan selesai tahun ini. Itu memang keluar saja sudah pakai body sensor. Jadi itu sistem IT-nya sangat baik," ujarnya.

Menurut Yasonna, proses pembinaan napi sebaiknya dilakukan di suatu tempat khusus. Terlebih, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) sedang gencar melakukan program deradikalisasi yang sudah resmi diatur dalam UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.


Terkait anggaran, Yasonna menyebut Kementerian Keuangan telah menyetujui biaya pembangunan lapas yang menelan lebih dari Rp150 miliar itu.

"Sudah, sudah. Kan mula tahun 2016, Rp50 miliar. Mula-mula pematangan lahan, tambah Rp50 miliar. Tahun ini tambah Rp150 miliar," ujarnya. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER