Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginginkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi pusat kajian peradaban Islam di Indonesia.
Keinginan tersebut menurut Jokowi wajar dan sudah sepatutnya mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Kita berharap UIII benar-benar jadi pusat penelitian peradaban Islam di negara kita Indonesia. Sudah sewajarnya, sepantasnya, Indonesia jadi rujukan kemajuan peradaban Islam di dunia," kata Jokowi di Cimanggis, Depok, Selasa (5/6), sebelum meletakkan batu pertama sebagai peresmian pembangunan kampus UIII.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi berkata ia sempat berkeliling sebentar melihat lahan sekaligus rencana pembangunan kampus yang dibangun di atas lahan sekitar 142 hektare tersebut.
"Di lihat dari sisi desain, futuristik. Ilmu melihat ke depan bukan ke belakang. Baik dari sisi desain, tata ruang, kampusnya, ini betul-betul kampus masa depan," ucapnya.
Perencanaan pembangunan kampus UIII telah dilakukan sejak dua tahun lalu lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII pada 29 Juni 2016.
Presiden bercerita awalnya ia menghendaki kampus ini dibangun di atas lahan seribu hektare sebagai bentuk keseriusan pemerintah menjadikan Indonesia pusat kajian peradaban Islam.
Namun, ia menyadari lahan seluas itu tak mudah didapatkan di Pulau Jawa. Idenya membangun di luar Jawa, kata Jokowi, ditolak anggota tim.
"Ternyata dapat lahan 142 hektare, jauh dari 1000 hektare. Tapi saat saya lihat di lapangan tadi, 142 juga luas.
Alhamdulillah. Saya enggak bayangkan kalau dapat 1.000 ha," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Pembangunan yang direncanakan selesai dalam empat tahun ini memakan biaya sekitar Rp3,5 triliun. Tahap pertama, pemerintah disebut akan menganggarkan Rp700 miliar sehingga tahun depan kampus mulai beroperasi.
"Kami berharap ide-ide yang ada ini bisa mempercepat hadirnya kesejahteraan umat bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mewujudkan negeri yang
baldatun toyyibatun wal ghofurrur rahim," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menyatakan UIII hanya memiliki program Postgraduate Magister (S2) dan Doktoral (S3).
Tahun depan, tiga mata kuliah akan mulai dibuka dan beroperasi yakni Studi Islam, Edukasi, dan Ilmu Politik.
Mata kuliah lainnya yang menyusul seperti Humaniora, Ilmu‐ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Ekonomi dan Keuangan, Pendidikan, serta Applied dan Fine Arts.
(wis)