Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jendral Tito Karnavian menyatakan hampir 100 orang menjadi tersangka teroris pascapenyerangan di Mako Brimob, Selasa (8/5). Beberapanya sudah ditembak mati oleh aparat di lapangan.
"Pascaperistiwa di Mako Brimob sudah ada 96 tersangka ditangkap di seluruh Indonesia. 14 di antaranya tertembak mati pada saat penangkapan," kata Tito di Mabes Polri Jakarta, Selasa (5/6).
Tito menjelaskan penangkapan tersebut sudah termasuk terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau (Unri) pada Minggu (3/6). Kemudian polisi juga terakhir menangkap terduga teroris di Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Riau di satu Universitas terpaksa dilakukan karena mereka menggunakan fasilitas itu untuk melakukan pembuatan bahan peledak," ungkap dia.
Tito mengimbau aparat dan masyarakat supaya berjaga. Sebab, bulan Ramadan bisanya jadi momentum untuk pelaku ideologi terorisme untuk melancarkan aksinya.
"Mereka justru menganggap bulan Ramadan itu adalah bulan amaliyah artinya kalau melakukan aksi di bulan ramadan menurut mereka pahala lebih gede dibanding bulan sebelumnya," terang Tito.
Tito mencontohkan kasus bom yang terjadi di bulan Ramadan, seperti Bom Bali II dan bom di Kedubes Australia yang meledakkan bom di bulan ramadan. Terlebih bulan ramadan kali ini bertepatan dengan euphoria piala dunia.
"Jadi kita harus waspada juga di ramadan dan hari raya. Kita juga harus waspada pada malam takbir tanggal 14 itu opening penting yakni piala dunia. Ada malam takbir dan ada pembukaan sepak bola," tutup Tito.
[Gambas:Video CNN] (osc/gil)