Kepala BIN Akui Ada Masjid dan Pesantren Terpapar Radikalisme

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 20:18 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan menyebut ada masjid, pondok pesantren dan rumah singgah terpapar radikalisme. UU Terorisme diharapkan jadi payung hukum pencegahan.
Kepala BIN Budi Gunawan menyebut ada masjid, pondok pesantren dan rumah singgah terpapar radikalisme. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan membenarkan ada masjid atau rumah ibadah dan pondok pesantren yang terindikasi terpapar paham radikal. 

Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebut ada 40 masjid yang terindikasi radikalisme.

"Ada beberapa tempat ibadah ponpes masjid seperti itu ya, rumah singgah. Indikasi terpapar radikal," kata Budi di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (6/6).

Meski demikian, Budi enggan menjawab saat ditanya lebih jauh mengenai masjid atau tempat yang dimaksud, yang terpapar paham radikal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, usai disahkannya Revisi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme (RUU Antiterorisme), mantan Wakapolri ini menilai lokasi-lokasi tersebut bisa dilakukan pencegahan.

Aspek pencegahan terorisme, juga kata dia, dapat dilakukan secara maksimal. "Aspek pencegahan kita bisa maksimal ya," katanya.

Sebelumnya, Sandi menyebut ada 40 masjid di Jakarta yang terpapar radikalisme. Masjid-masjid itu menghadirkan penceramah yang menyampaikan dakwah intoleran dan memecah belah umat.

"Banyak (alasan dianggap radikal), mulai dari ujaran-ujaran memecah belah, kebencian, dan sebagainya," ucap Sandi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/6). (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER