Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan hubungan antara Ketua Umum Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri masih menjadi dinding pembatas partainya untuk merapat ke poros Joko Widodo di Pilpres 2019. Ia mengungkapkan bahwa hubungan kedua mantan pemimpin negeri itu hingga saat ini urung reda dan belum mencair.
"Konsep dari koalisi ini, Partai Demokrat harus ada
mutual respect, kita tahu hubungan Partai Demokrat dengan Bu Mega dan Pak SBY sampai saat ini belum cair. Ini jadi dinding tinggi bagi kami (untuk koalisi)," kata Ferdinand saat ditemui di DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (7/6).
Ferdinand menyebut partainya acap kali menjalin komunikasi intensif dengan Presiden Jokowi untuk membangun koalisi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ia menginginkan bahwa koalisi yang terbentuk nantinya tak menempatkan SBY dam Demokrat hanya sebagai pengikut, namun harus menempatkan SBY dan Megawati di sisi yang setara satu sama lainnya.
"Karena Partai Demokrat tidak bisa ditempatkan sebagai
follower. Kami ini partai besar, ketua umum kami presiden 10 tahun, baru satu-satunya presiden 10 tahun pascareformasi, tidak bisa disepelekan posisi kami," katanya.
"Jadi keputusan untuk berkoalisi itu pada akhirnya akan berpulang pada hubungan antara SBY dan Megawati".
Di sisi lain, Ferdinand mengatakan partainya saat ini masih solid mendukung Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai capres di Pilpres tahun depan.
Meski begitu, keputusan akhir capres yang bakal didukung Demokrat di Pilpres 2019 mendatang akan diputuskan melalui sidang Majelis Tinggi Demokrat yang akan diselenggarakan pada bulan Juli mendatang.
"Memang akan diputuskan nanti lewat sidang Majelis Tinggi Partai tapi sampai sekarang semua senang dengan kemuculan AHY, kapannya itu ya di bulan Juli," ujar Ferdinand.
(osc/sur)