Pencapresan Amien Rais Dinilai Usaha Kerek Elektabilitas PAN

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 11 Jun 2018 16:58 WIB
Manuver Amien Rais mewacanakan dirinya sebagai capres dinilai tak lebih dari strategi untuk mendongkrak suara PAN di Pilpres 2019.
Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai rencana pencalonan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2019, hanya merupakan upaya menaikkan elektabilitas partai.

"AR (Amien Rais) sedang menerapkan teori coat tail effect atau 'efek ekor jas' seperti yang dijelaskan dalam disiplin ilmu politik bahwa pencalonan tokoh partai pada jabatan presiden atau wapres akan memberikan dampak elektoral yang positif kepada partainya," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dalam pesan singkatnya, Senin (11/6).

Coat tail effect atau efek ekor jas kata Arsul, sudah diterapkan sejak Pilpres 2009 yang memenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenangan SBY itu disebut memberi dampak elektoral kepada Partai Demokrat. Demikian juga saat ini, menurut Arsul berdasarkan hasil sementara beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa pencapresan Joko Widodo dan Prabowo Subianto berpotensi mendatangkan coat tail effect untuk dinikmati PDIP dan Gerindra.

"Saya melihat AR sedang mencoba peruntungan itu, dan mengapa bukan Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan)? Ya, karena daya jual AR paling tidak di lingkungan kelompok Islam tertentu harus diakui lebih tinggi," katanya.

Meski demikian, Arsul pesimis Amien dapat memberikan dampak elektoral signifikan kepada PAN. Sebab, ketokohan Amien dinilai belum sekuat Jokowi, Prabowo dan SBY.

"Meskipun AR dinobatkan sebagai tokoh reformasi, tapi kebesaran dirinya tidak pernah terbangun melewati kelompok asalnya sendiri. AR tidak pernah bisa dan tidak akan pernah bisa bahkan menjadi tokoh Islam bagi mayoritas kelompok Islam," katanya.

Hal itu kata dia, dicontohkan dengan pernyataan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dalam akun Twitter miliknya yang menegaskan enggan mengikuti manuver Amien Rais.

"Padahal antara YIM (Yusril Ihza Mahendra) dengan AR dari segmen umat Islam yang relatif dekat," kata Arsul.

Wacana Amien Rais maju sebagai capres muncul setelah politikus berusia 74 tahun itu, pada Sabtu (9/6), mengklaim cukup layak untuk diusung sebagai capres oleh partainya pada Pemilu 2019.

Amien mendasarkan keyakinannya itu pada pengalaman Mahathir Muhammad yang kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia di usia 92 tahun.

"Kalau Mbah Amien Rais ini kan, walaupun tua, ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir. Jadi, saya jadi remaja lagi sekarang, kan, ya, jadi saya terima kasih Pak Mahathir," ujar Amien di Rumah Dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Jakarta, Sabtu (9/6). 

Zulkifli sendiri sebagai Ketua Umum PAN mengatakan partainya membuka peluang untuk mengusung Amien Rais menjadi capres meski rapat kerja nasional PAN menunjuk dirinya sebagai capres PAN.

"Tetapi siapa pun yang ingin mengambil kader terbaik PAN, siapa saja, saya ikhlas," kata Zulkifli. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER