Tujuh Anak Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Kemensos

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 12:22 WIB
Anak pelaku bom Surabaya diserahkan ke Kemensos untuk mendapatkan perawatan lebih baik dan diberikan pemahaman keagamaan sebagai mana mestinya.
Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin akan menyerahkan tujuh anak pelaku bom Surabaya ke Kemensos. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Jawa Timur menyerahkan tujuh anak pelaku pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo ke Kementerian Sosial untuk menjalani perawatan psikologis, hari ini, Selasa (12/6). Tujuh anak ini terdiri dari satu anak pelaku di Mapolrestabes Surabaya, tiga anak pelaku di rusunawa Sidoarjo, dan tiga anak pelaku di Manukan, Surabaya. 

"Tujuh anak kami serahkan ke Kemensos untuk mendapat perawatan lebih baik dengan ditempatkan di tempat khusus, yang paling penting diberikan pemahaman keagamaan yang normal," ujar Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Machfud Arifin seperti dilansir dari Antara

Lokasi perawatan tujuh anak tersebut, kata Machfud, menjadi kewenangan Kemensos. Nantinya setelah menjalani perawatan, anak-anak itu akan dikembalikan pada pihak keluarga. Ia memastikan kondisi tujuh anak itu saat ini dalam kondisi baik.

"Cuma masih ada pemahaman yang masih ingin kita buat lebih baik lagi. Di Kemensos nanti juga ada sekolahnya, semua komplit," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Direktur Rehabilitasi Anak Kemensos Nahar menyatakan kesiapannya memberikan perawatan psikologis kepada tujuh anak pelaku pengeboman. Tempat perawatan ketujuh anak itu, kata dia, akan disesuaikan dengan kondisi mereka masing-masing. 

"Yang pasti prinsipnya untuk kepentingan terbaik anak-anak. Tempatnya akan menyesuaikan apakah anak ini nyaman di Surabaya, Malang, atau Jakarta, ucapnya. 

Ketujuh anak itu rencananya akan diterima langsung Menteri Sosial Idrus Marham di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sore ini sebelum menjalani proses rehabilitasi dari Kemensos.  (antara/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER