Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, menunjukkan keberadaan (eksistensi) mereka dengan menggelar
open house sederhana di hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Jumat (15/6).
Open house merupakan kebiasaan yang umum dilakukan masyarakat Indonesia pada hari raya Idul Fitri.
Saat
open house seseorang atau keluarga akan membuka rumah mereka menerima kunjungan tamu untuk bermaafan, makan bersama atau hal lainnya. Bedanya, warga Kampung Akuarium melaksanakan
open house ini secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini jadi
open house-nya warga Kampung Akuarium untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa kami masih ada di sini, masih bertahan di sini," kata Koordinator Wilayah Kampung Akuarium, Dharma Diani (45) sambil mengusap matanya yang mulai berlinang, seperti dilansir dari
Antara.
Warga Kampung Akuarium menggelar
open house di luar Musala Al Ma'mur usai melaksanakan salat Id.
Acara itu digelar secara sederhana dengan menu makanan yang berasal dari pengumpulan bersama masyarakat di tempat penampungan dan warga yang sudah berada di rumah susun, serta para donatur.
Kata Darma, tujuan
open house di Kampung Akuarium selain menunjukkan eksistensi juga untuk menjaga kebersamaan warga, khususnya yang benar-benar terdampak gusuran di Kampung Akuarium.
"Makanan dan masakan ini urunan dari warga, ini bentuk solidaritas kami. Kalau mau dilihat makanannya, sih, tidak ada apa-apa. Biasa saja. Tapi inilah kebersamaan kami yang berangkat dari penderitaan kami, ini salah satu yang merekatkan kami," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada 2016 lalu menggusur bangunan liar di empat wilayah dekat Pelabuhan Sunda Kelapa.
Keempat wilayah yang dianggap pemukiman kumuh itu adalah Kampung Luar Batang, Pasar Ikan, Kampung Akuarium dan kawasan Pasar Ikan.
Warga korban gusuran ber-KTP DKI Jakarta diarahkan untuk menempati sejumlah rumah rusun.
Pemprov DKI mendirikan selter sebagai tempat penampungan sementara bagi warga korban gusuran itu.
(gil)