Korban Gusuran Ahok di Kampung Akuarium Gelar Open House

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jun 2018 17:26 WIB
Berbekal dana urunan, warga Kampung Akuarium yang pernah digusur oleh Ahok pada 2016 lalu, menggelar open house secara bersama-sama di hari raya Idul Fitri.
Warga Kampung Akuarium menggelar open house berbekal dana urunan untuk menunjukkan eksistensi mereka setelah pernah digusur pada 2016 silam. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, menunjukkan keberadaan (eksistensi) mereka dengan menggelar open house sederhana di hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Jumat (15/6).

Open house  merupakan kebiasaan yang umum dilakukan masyarakat Indonesia pada hari raya Idul Fitri.

Saat open house seseorang atau keluarga akan membuka rumah mereka menerima kunjungan tamu untuk bermaafan, makan bersama atau hal lainnya. Bedanya, warga Kampung Akuarium melaksanakan open house ini secara bersama-sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hal ini jadi open house-nya warga Kampung Akuarium untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa kami masih ada di sini, masih bertahan di sini," kata Koordinator Wilayah Kampung Akuarium, Dharma Diani (45) sambil mengusap matanya yang mulai berlinang, seperti dilansir dari Antara.

Warga Kampung Akuarium menggelar open house di luar Musala Al Ma'mur usai melaksanakan salat Id.

Acara itu digelar secara sederhana dengan menu makanan yang berasal dari pengumpulan bersama masyarakat di tempat penampungan dan warga yang sudah berada di rumah susun, serta para donatur.


Kata Darma, tujuan open house di Kampung Akuarium selain menunjukkan eksistensi juga untuk menjaga kebersamaan warga, khususnya yang benar-benar terdampak gusuran di Kampung Akuarium.

"Makanan dan masakan ini urunan dari warga, ini bentuk solidaritas kami. Kalau mau dilihat makanannya, sih, tidak ada apa-apa. Biasa saja. Tapi inilah kebersamaan kami yang berangkat dari penderitaan kami, ini salah satu yang merekatkan kami," kata dia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada 2016 lalu menggusur bangunan liar di empat wilayah dekat Pelabuhan Sunda Kelapa.


Keempat wilayah yang dianggap pemukiman kumuh itu adalah Kampung Luar Batang, Pasar Ikan, Kampung Akuarium dan kawasan Pasar Ikan.

Warga korban gusuran ber-KTP DKI Jakarta diarahkan untuk menempati sejumlah rumah rusun.

Pemprov DKI mendirikan selter sebagai tempat penampungan sementara bagi warga korban gusuran itu. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER