Prabowo Sindir 'Uang Haram' Sembako dan Gelembung Dana BUMN

Ihsan Dalimunthe | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jun 2018 13:48 WIB
Prabowo Subianto menduga tidak mungkin uang pembagian sembako berasal dari uang yang halal. Menurutnya banyak dana yang berasal dari bancakan BUMN dan proyek.
Prabowo Subianto sindir cara bagi-bagi sembako jelang pemilu. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuat gerakan menggalang dana dari rakyat dan pendukungnya untuk mendukung pemilu serentak 2018 dan juga pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menekan ongkos politik, sehingga praktik 'menyuap' rakyat dengan sembako atau politik uang buat buat meraih suara tidak terjadi lagi.

Prabowo bahkan menyindir pihak-pihak yang melakukan praktik itu. Dia meragukan kalau 'bantuan' buat rakyat itu dibeli dari uang halal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak bisa menyogok pemilih, enggak bisa bersaing bagi-bagi sembako, karena tidak punya kemampuan. Tapi saya bertanya ke pihak-pihak yang bagi sembako, darimana uangnya? Tidak mungkin uang itu uang halal, mustahil," kata Prabowo lewat video yang diunggah di akun Facebook pribadinya, Jumat (22/6).


Mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan masyarakat bahwa asal duit untuk pembagian sembako itu sebetulnya uang rakyat Indonesia. Atas dasar itu, Prabowo menyarankan masyarakat tetap mengambil sembako yang dibagikan karena memang itu sudah menjadi hak mereka.

"Tapi saat menentukan pemilihan gunakanlah hati nurani, pilih sesuai dengan hati," katanya.


Prabowo kemudian menyinggung jika budaya politik yang lazim terjadi saat ini sudah sangat rusak. Dia menuding banyak pihak yang mengambil dana untuk kepentingan politik namun merusak perekonomian bangsa dan negara.

"Cara-caranya menggunakan BUMN, penggelembungan dana proyek-proyek, 200 miliar dibuat 400 miliar. Ini yang mengakibatkan ekonomi kita tidak kuat dan tidak sehat," tegasnya.

Untuk itu, Prabowo menegaskan dengan penggalangan dana yang dilakukan oleh rakyat perilaku korup dalam politik tidak akan terjadi lagi.



(dal/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER