Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menegaskan belum berencana berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung bakal Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto menilai rencana koalisi
Demokrat dengan Gerindra hanya klaim sepihak Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno.
"Ini kan pernyataan Pak Sandiaga Uno. Sampai saat ini Demokrat tentunya masih menentukan strategi dan pilihan yang terbaik," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus membeberkan fokus Demokrat saat ini adalah membentuk poros ketiga di Pilpres 2019. Sehingga Demokrat masih berkomunikasi dengan sejumlah partai agar syarat poros baru, yakni 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional bisa terpenuhi.
"Kami menuju ke arah situ (poros ketiga)," ujarnya.
Agus yakin poros ketiga masih mungkin terbentuk lantaran waktu pendaftaran capres berakhir pada 10 Agustus 2018. Sisa waktu tersebut diklaim akan dimanfaatkan dengan maksimal untuk merealisasikan poros ketiga.
"Yang jelas sampai saat ini belum waktunya. Masih cukup dan di waktu yang strategis ini dimanfaatkan Partai Demokrat untuk betul-betul memilih dan menentukan yang terbaik," ujar Agus.
Lebih dari itu, ia menyebut Demokrat juga berpeluang berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung Joko Widodo atau dengan Gerindra mendukung Prabowo di Pilpres 209 jika gagal membentuk poros ketiga.
"Apabila ini (poros ketiga) tidak terlaksana, masih ada opsi kedua memilih atau mendukung salah satu opsi yang ada," ujarnya.
Sandiaga yang juga Ketua Tim Pemenangan Pilpres Gerindra mengaku telah bertemu dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam pertemuan itu, kata Sandi, Ketum Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menitipkan pesan untuk dirinya lewat AHY.
"Pak SBY bertitip pesan Insya Allah kita bersama sama di 2019 ini. Tapi nanti akan ada pertemuan lanjutan dan ini persiapan tengah dilakukan seiring mempersipakan tanggal 27 juni ada pilkada," tutur Sandi di kawasan Jakarta Timur, Senin (18/6).
Namun, pernyataan Sandi itu kemudian ditepis oleh Deputi VII Media Kogasma Partai Demokrat Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Putu Rudana Supadma.
Kata Putu, Sandi dan AHY belum pernah melakukan pertemuan politik. Keduanya hanya sempat bertemu dalam acara halal bi halal Idul Fitri saja.
Putu menjelaskan pernyataan Sandi soal kemungkinan Demokrat bergabung dengan Gerindra di Pilpres 2019 hanya klaim sepihak dari Sandi.
"Mas AHY menyayangkan pernyataan Saudara Sandiaga Uno tersebut," katanya.
Kata Putu, AHY mengimbau kepada semua pihak untuk bisa mencegah pernyataan-pernyataan publik yang tidak faktual, atau keluar dari konteks, baik secara sengaja maupun tidak disengaja," ujar Putu.
(ugo/sur)