Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Soekarnoputri menyindir mantan kadernya yang kini mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur
Emil Dardak.
Megawati menyindir jika ada seorang pemimpin yang rela meninggalkan partainya hanya karena ingin kekuasaan.
"Kalau ada pemimpin yang mengatakan pemimpin, padahal dia meninggalkan partainya hanya karena ingin kekuasaan, apakah orang itu harus dipilih, saudara-saudara? Mestinya pemimpin itu tegar, sabar, jujur, maka dialah yang harus dipilih," katanya saat menjadi juru kampanye di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Jawa Timur seperti dilaporkan Antara, Kamis (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati juga menyindir seorang anak muda yang begitu berkeinginan untuk menjadi pemimpin di Jatim, padahal dia pernah menjadi pemimpin di sebuah daerah. Presiden ke-5 RI itu pun menuding jika anak muda itu meninggalkan rakyatnya dan berupaya untuk menjadi pemimpin yang lebih tinggi.
Untuk itu, Megawati mengklaim Jatim akan aman dan tenteram bila dipimpin tokoh dari kalangan nasionalis dan nahdliyin (NU) seperti pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
 Emil Dardak dipecat dari PDIP setelah maju di pilgub Jatim melawan paslon yang diusung PDIP. (CNNIndonesia/Tiara Sutari) |
Megawati meminta para kader PDIP dan partai pengusung lainnya untuk bekerja keras memenangkan Gus Ipul-Puti pada Pilkada Jatim 27 Juni 2018.
"Saya instruksikan seluruh kader PDIP, baik dari struktur di tingkat DPD, anak ranting hingga simpatisan-simpatisannya untuk mengawasi politik uang. Pokoknya menangkan Mbak Puti dan Pak Saiful," kata Megawati
Emil Dardak tercatat pernah menjadi kader PDIP dan menjadi Bupati Trenggalek sejak 2016. Putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak itu pun dipecat oleh PDIP setelah resmi mencalonkan diri sebagai cawagub mendampingi mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di pemilihan gubernur Jatim tahun 2018.
Pilkada Jatim 2018 hanya diikuti dua pasangan calon yakni Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
(dal/pmg)