Basarnas Sebut Objek di Bawah Air Belum Pasti KM Sinar Bangun

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jun 2018 16:38 WIB
Tiga objek terdeteksi di bawah permukaan air Danau Toba. Namun diperlukan analisis lebih dulu untuk memastikan bahwa objek tersebut bagian dari KM Sinar Bangun.
Tiga objek terdeteksi di bawah permukaan air Danau Toba. Butuh analisis mendalam untuk memastikan objek tersebut adalah KM Sinar Bangun. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim gabungan pencarian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara menemukan tiga objek yang diduga adalah bangkai kapal di bawah permukaan air.

Namun, ketiga objek tersebut masih memerlukan analisis guna memastikan apakah benar merupakan bagian dari kapal yang tenggelam itu atau bukan.

Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan objek ditemukan setelah pihaknya melakukan scaning memakai alat bernama Multibeam Side Scan Sonar yang dapat menjangkau kedalaman hingga 2.000 meter di dalam air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru menangkap tiga objek saja, jadi seperti ada barang di bawah sana," kata Syaugi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/6).

Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah objek yang tertangkap oleh alat tersebut adalah kapal yang tenggelam. Menurut dia, masih harus dilakukan analisis khusus guna memastikan detail dari objek yang didapat tersebut.

"Tapi sayangnya belum bisa kami pastikan itu betul kapal, atau emang kapal tapi bangkai yang dulu pernah tenggelam. Nah, kami perlu analisis dan beberapa proses dulu ya buat memastikan benda itu," kata dia.


Ia pun berjanji bakal menjabarkan detail pasti dari objek tersebut jika analisis usai dilakukan. Namun, ia belum bisa menyebutkan kapan analisis tersebut rampung.

"Kalau sudah ketahuan tentu pasti akan kami berikan detailnya," ujarnya.

Pemerintah menyebut waktu pencarian akan dilakukan selama 10 hari atau bertambah tiga hari dari waktu yang ditentukan sebelumnya.


Lebih lanjut, Syaugi mengaku pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba tidak mudah. Selain masih melakukan perkiraan terhadap titik pasti dari tenggelamnya kapal, arus di bawah danau dinilai sangat kuat.

"Setiap hari ada 18 kapal yang patroli di sana sejak kejadian, muter terus. Memang banyak yang ditemukan kayak pelampung, helm, sepatu dan sendal itu ada. Tapi kan itu bukan korban," ungkapnya.

Sebelumnya Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menyatakan Tim penyelamat gabungan mendeteksi posisi KM Sinar Bangun atas bantuan Tim Mahakarya Geo Survey dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung.

Dilansir Antara, Arie mengatakan
 KM Sinar Bangun terdeteksi pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur. Sedangkan posisi kapal diperkirakan pada kedalaman 450 meter di bawah permukaan air.

Berdasarkan data terakhir, jumlah korban yang ditemukan masih sama, yaitu 22 orang terdiri dari empat tewas dan sisanya selamat. Sementara ratusan korban lainnya diketahui masih belum ditemukan. 

Jumlah tersebut berdasarkan laporan keluarga yang kehiangan anggota keluarga yang diduga ikut di KM Sinar Bangun. Laporan keluarga sejauh ini jadi rujukan karena tidak ada daftar manifes penumpan KM Sinar Bangun. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER