Polisi: PDIP Minta Maaf ke NU dan Cabut Laporan Politik Uang

Yugo Hindarto | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jun 2018 16:05 WIB
Polisi menyatakan kisruh antara Banser, FPI dengan pengurus PDIP Banyumas telah selesai. PDIP, kata polisi, meminta maaf ke NU dan akan mencabut laporan.
FPI dan Banser NU menggeruduk markas PDI Perjuangan di Banyumas. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyebut persoalan antara PDIP dengan anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama bersama Front Pembela Islam (FPI) di Banyumas telah selesai.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Polisi Agus Triatmaja mengatakan kedua pihak, pengurus PDIP dan Banser serta FPI telah melakukan mediasi yang difasilitasi Polres Banyumas.

"Sudah selesai, pihak PDIP akan mencabut laporan dugaan money politic, dan meminta maaf kepada NU atas kesalahpahaman yang terjadi," kata Agus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan pertemuan dan mediasi dipimpin langsung Kapolres Banyumas Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun.
Puluhan anggota Banser NU, bersama FPI menggeruduk kantor PDIP Banyumas, Jawa Tengah. Mereka memprotes tindakan pengurus PDIP Banyumas yang melaporkan sejumlah kiai karena diduga melakukan politik uang.
Polisi: PDIP Minta Maaf ke NU dan Cabut Laporan Politik UangFPI dan Banser NU menggeruduk markas PDI Perjuangan di Banyumas, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)

Alasan Banser penggerudukkan Banser, FPI, dan Kokam diduga akibat dari tindakan kader PDIP setempat yang tidak senang dengan kegiatan Nahdlatul Ulama berupa pembagian bisyaroh, Senin (25/6). Sejumlah kiai NU lantas dipermasalahkan ke panitia pengawas pemilu dan kepolisian.

Banser, yang mana merupakan sayap dari NU, tidak terima dengan perlakuan tersebut. Mereka kemudian mendatangi kantor PDIP Banyumas bersama sejumlah anggota ormas lainnya.
(ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER