Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutarakan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI Joko Widodo.
Jokowi, kata SBY, menegaskan netralitas TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) adalah hal yang mutlak. Khususnya, menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu disampaikan SBY usai menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Serentak 2018 di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. SBY mengaku telah memohon agar pemerintah, beserta aparat TNI dan Polri tidak berpihak sebagaimana amanat konstitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah beberapa saat setelah itu, Presiden Jokowi juga mengeluarkan seruan yang sama. Lantas Kapolri, Kadiv Humas Polri, Kapuspen TNI saya dengar juga begitu. Salah satu pejabat BIN juga begitu," kata SBY, Rabu (27/6).
Presiden RI ke-6 itu pun menanti praktik netralitas aparat negara tersebut.
"Alhamdulillah, tinggal implementasinya. Tinggal pelaksanaannya," kata SBY.
SBY pun mengimbau agar rakyat Indonesia mulai peduli dan betul-betul mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 agar berlangsung jujur dan adil.
"Sekaligus mengawal netralitas negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI. Itu harapan saya," ujarnya.
Akhir pekan lalu, SBY mengatakan ada oknum di BIN, Polri, dan TNI yang tidak netral dalam Pilkada serentak 2018.
SBY mengaku sudah berulang kali meminta agar ketiga lembaga negara itu netral dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.
"Tetapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum, dari BIN, Polri, dan TNI itu ada, nyata adanya, ada kejadiannya, bukan hoaks. Sekali lagi ini oknum," kata SBY dalam jumpa pers di Bogor, Jawa Barat.
[Gambas:Video CNN] (ugo)