Pesan Megawati: Kalah Perbaiki, Menang Jangan Korupsi

CTR | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jun 2018 10:35 WIB
Megawati Soekarnoputri berharap masyarakat dan calon kepala daerah bisa berlegawa dalam menjalani pesta demokrasi di Pilkada serentak 2018 di 171 daerah.
Megawati Soekarnoputri berharap masyarakat dan calon kepala daerah bisa berlegawa dalam menjalani pesta demokrasi di Pilkada serentak 2018 di 171 daerah. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri berharap masyarakat dan calon kepala daerah bisa berlegawa dalam menjalani pesta demokrasi di 171 daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang menyelenggarakan pilkada serentak hari ini.

"Bu Megawati selalu berpesan bahwa menang dan kalah hanya 5 tahun. Kalah kita perbaiki diri dan menang jangan korupsi," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui keterangannya, Rabu (27/6).

Hasto merasa heran banyak orang yang menjadikan pilkada sebagai pertarungan hidup dan mengorbankan banyak hal demi kekuasaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu kenapa banyak yang menjadikan pilkada sebagai pertarungan hidup mati sehingga keadaban pun dikorbankan? Kenapa hanya demi kekuasaan lalu memertaruhkan segalanya, termasuk kehendak bersama sebagai bangsa ber-Pancasila," kata Hasto.


Hasto berharap masyarakat dan calon kepala daerah bisa kembali kepada hakikat dan dasar Indonesia. Dia meminta agar masyarakat bisa berpikir lebih luas dalam menanggapi menang-kalah pilkada.

"Maka sebaiknya semua pihak memerjuangkan kualitas demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jangan pernah memprovokasi rakyat dengan pemikiran sempit, apalagi kerdil," kata Hasto.
Pesan Megawati: Kalah Perbaiki, Menang Jangan KorupsiSekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)

Hasto mengungkapkan bahwa kekuasaan bukanlah segalanya. Sedianya kekuasaan diberikan hanya sebagai alat agar masyarakat sejahtera.

"Dan dalam memeroleh kekuasaan itu, rakyatlah yang berdaulat. Rakyat merdeka di dalam memilih pemimpinnya," kata Hasto.

Karena itu, Hasto sangat menyayangkan pihak yang menghalalkan segala cara untuk mendapati kekuasaan. Hasto mencontohkan ada tokoh nasional yang banyak berbicara tentang identitas politik hanya dari apa yang dimakan dan diminum dari seseorang.

"Padahal yang namanya restoran Padang pun telah diterima menjadi identitas makanan nasional yang begitu lezat, tanpa bertanya bahwa itu makanan dari mana. Orang Sumatera Utara, Papua, Jawa, Bugis bisa diterima secara luas di seluruh penjuru nusantara dan hidup rukun sebagai bangsa," ujar Hasto.

Hasto menekankan kalah-menang Pilkada adalah bukan akhir segalanya. Kalah sekalipun, kata dia, bukan ukuran suatu dunia menjadi kiamat. "Demokrasi harus menjadi ukuran peradaban politik Indonesia," tutup Hasto.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER