Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga berinisial AA merobek surat undangan pencoblosan miliknya saat hendak mencoblos di TPS 76, Kelurahan Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi.
AA diduga kesal lantaran tak kunjung dipanggil petugas KPPS untuk mencoblos di TPS tempat cawagub Jabar Ahmad Syaikhu mencoblos tersebut.
Berdasarkan kesaksian petugas keamanan TPS 76, Sutowo membeberkan kejadian itu bersamaan saat Syaikhu dan istrinya hendak mencoblos.
AA yang berada di lokasi, kata Sutowo, tiba-tiba emosi dan langsung merobek surat undangan. Dia pun bergegas meninggalkan lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (AA) keluar langsung nyobek undangan," ujar Sutowo di TPS 76 Kelurahan Jati Makmur, Kota Bekasi, Rabu (27/6).
Sutowo menjelaskan AA tidak menyerahkan surat undangan pencoblosan ke petugas KPPS setiba di TPS. Padahal, surat tersebut harus diperiksa KPPS sebelum pemilih dapat mencoblos.
"Kan, antre tadi yang lain kasih undangan, ya saya terima. Tapi dia undangan dipegang aja terus, tidak ngasih undangannya ke saya," ujarnya.
Saat peristiwa terjadi, Sutowo mengaku sempat berdebat dengan AA. Saat kejadian itu Syaikhu hendak mencoblos, perselisihan antara dirinya dengan AA pun tidak berlanjut.
CNNIndonesia.com sempat menyambangi kediaman AA untuk meminta penjelasan atas kejadian itu. Namun berdasarkan keterangan sang istri, AA sudah menuju kantor tempatnya bekerja usai kejadian tersebut.
Ketua KPPS TPS 76, Suroso menyatakan pihaknya akan meminta klarifikasi kepada AA ihwal kejadian tersebut. Namun, ia mengklaim tindakan AA tidak mengganggu jalannya proses pemungutan suara di TPS 76.
"Mungkin nanti paling kami klarifikasi apa maksudnya. Tapi saya kira tidak menjadi maslaah besar di dalam pelaksaananya," ujar Suroso di TPS 79.
Spanduk kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat Ajat-Syaikhu terpampang di Kota Bekasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Lebih dari itu, ia enggan menduga penyebab AA tersulut emosi. Ia juga enggan komentar soal kemungkinan muatan politik di balik kejadian tersebut.
Terpisah, cawagub Jabar Ahmad Syaikhu menyerahkan insiden tersebut kepada pihak keamanan. Ia enggan menduga ada sabotase di TPS tempatnya mencoblos.
"Bisa jadi ada sabotase, bisa juga hal-hal yang kekesalan karena lama dan sebagainya. Kita tidak bisa menduga-duga, toh ada aparat yang menangani itu," ujar Syaikhu di kediamannya di Jalan Antara, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Atas kejadian itu, calon nomor urut 3 ini berharap pilgub Jabar berlangsung dengan damai. Ia mengimbau semua pihak tidak mencederai pilkada kali ini.
Ia juga berharap tindakan AA tidak memantik permasalahan lebih jauh dalam pilkada Jabar dan pilwalkot Bekasi.
"Bagi saya yang terpenting proses pilkada ini tidak tercederai dengan hal-hal seperti itu yang berupaya untuk memancing hal-hal dan memperkeruh suasana. Sehingga munculnya suasana pilkada ini seolah-olah terkotori dengan tindakan-tindakan yang padahal itu cuma satu orang saja," ujarnya.
Di pilgub Jabar, Syaiku mendampingi cagub Jabar Sudrajat. Pasangan itu didukung oleh Partai Gerindra dan PKS. Dalam pilgub kali ini, jumlah pemilih di Jabar mencapai 31.735.133 pemilih.
(pmg/gil)