Jakarta, CNN Indonesia -- Kotak kosong mengalahkan pasangan calon wali kota/wakil wali kota Tangerang, Arief R Wismansyah-Sachrudin di dua tempat pemungutan suara. Dua TPS tersebut adalah TPS 02 dan 03 di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
"Perolehan suara untuk kotak kosong 114 suara, terus untuk petahana 74 suara dari keseluruhan pemilih 191 pemilih dengan 245 Daftar Pemilih Tetap (DPT)," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 Syahrulloh di Tangerang, Rabu (27/6).
Sementara untuk suara tidak sah, kata Syahrulloh, ada sebanyak tiga suara. Dia mengatakan jumlah DPT total di sana seharusnya 288 hanya saja terdapat beberapa data yang tidak cocok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada satu yang meninggal, satu yang namanya
double penulisan, yang tiga pindah, terus tidak ada orangnya sampai kami lacak tiga hari itu sekitar 37 jadi total sekitar 44," ujarnya.
Sementara itu Ketua KPPS O3 Suleman mengatakan dari total 220 suara sah perolehan suara kotak kosong sebanyak 133. Sedangkan pasangan Arief-Sachrudin hanya memperoleh 87 suara.
"Jumlah DPT 310, cuma banyak yang tidak hadir juga nih," ujar Suleman.
Salah satu warga yang memilih di TPS 02, Fachrurozy menduga suara kotak kosong unggul karena masyarakat yang memilih di sana kurang puas dengan kinerja dari calon petahana selama menjabat sejak 2013 lalu.
"Mungkin masyarakat kurang puas dengan Pemerintah Kota Tangerang," katanya kepada
CNNIndonesia.com.
Hal senada diungkapkan Mariyudi (41), pemilih di TPS 03. Menurut dia tidak ada perubahan yang signifikan di Kota Tangerang semenjak Arief memimpin.
 Calon Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) |
Mariyudi membandingkan kepemimpinan Arief dengan Wali Kota Tangerang Sebelumnya, Wahidin Halim yang kini jadi Gubernur Banten. Wahidin pernah menjabat Wali Kota Tangerang dua periode. Di periode terakhirnya, Wahidin bahkan berduet dengan Arief sebagai Wakil Wali Kota.
Dua TPS tersebut kebetulan berada di dekat kediaman Wahidin. Wahidin sebagai warga Tangerang juga memilih di TPS 02.
Sementara itu Muryati (45), pemilih di TPS 03 mengaku menginginkan pemimpin baru di Kota Tangerang. Menurut dia pemimpin baru bakal lebih memperhatikan masyarakat.
"Biar lebih maju dan juga biar rakyat lebih diperhatikan gitu," terang dia.
Kendati demikian, Fachrurozy, Mariyudi, maupun Muryati tak tegas menyatakan mereka turut mencoblos kotak kosong.
Lain halnya dengan Rohimah (50), ia mengaku mencoblos kotak kosong pada saat pemungutan suara. Hanya saja ia tidak memiliki alasan spesifik untuk mencoblos kotak kosong.
"Yang kotak kosong ya ikutan orang, ya adanya itu kotak kosong kali, saya pengin tahu aja
nyoblos kotak kosong," katanya.
(sur)