Abu Vulkanis Sampai ke Banyuwangi, Gunung Agung Masih Siaga

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 12:37 WIB
Gunung Agung menyemburkan abu vulkanis hingga 2.000 meter, namun sejauh ini hanya berdampak pada aktivitas penerbangan.
Gunung Agung kembali memuntahkan abu vulkanis sejak Rabu lalu. (Reuters/Johannes P. Christo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan abu vulkanis dari erupsi Gunung Agung, Bali, sudah sampai di wilayah udara Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepala Badan Geologi ESDM Rudy Suhendar menjelaskan material abu vulkanik yang disemburkan Gunung Agung sangat halus sehingga mudah terbawa angin.

"Walaupun dikeluarkan di gunung hanya 2.000 meter, tapi karena halus sekarang masih melayang di bagian barat Bali dan sampai ujung timur Jawa, Banyuwangi sampai ke Jember. Melayang-layang di sekitar 15.000 kaki [4.572 meter]," ujar Rudy pada jumpa pers di Gedung Gedung Heritage Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/6).
Meski begitu, Badan Geologi memastikan abu vulkanis ini tidak memiliki dampak bagi kehidupan di darat. Saat ini abu vulkanis hanya menghalangi jalur penerbangan di timur Jawa dan barat Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab itu, lanjut Rudy, belum ada kenaikan status Gunung Agung setelah mulai erupsi pada Rabu (27/6).

"Kami dari Badan Geologi menjelaskan bahwa keseluruhan aktivitas Gunung Agung dalam status level 3, siaga. Di mana merekomendasikan masyarakat di Gunung Agung tidak melakukan pendakian, pengunjungan, dan wisatawan tidak memasuki radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung," jelas Rudy.
Badan Geologi mengaku belum bisa memprediksi sampai kapan erupsi ini akan berlangsung. Namun mereka meminta masyarakat untuk tetap tenang karena erupsi ini tidak sebesae November 2017.

Selain itu, Badan Geologi meminta masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan petugas setempat.

"Diimbau juga kepada masyarakt, walaupun saat ini tidak banyak turun abunya, tipis, tetap gunakan pelindung masker menghindari menghirup debu vulkanik. Bagi masyarakat yang bermukim di dekat gunung, jika turun hujan waspada ancaman sekunder aliran lahar," tuturnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER